Keutamaan Orang yang Berilmu

  1. Hadis:

    فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِيْ عَلَى أَدْنَاكُمْ، إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

    Artinya:
    "Kelebihan orang yang berilmu ('alim) dengan orang yang banyak beribadah fabid) seperti kelebihanku dengan seorang yang terendah di antaramu. Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla, para malaikat serta penduduk langit dan bumi sampai seekor semut di sarangnya atau ikan di lautan, semuanya bershalawat (mengucapkan selamat) kepada seorang guru yang baik."

    Asbabul Wurud:
    Kata Abu Umamah, dua orang laki-laki telah memperkenalkan diri kepada Rasulullah SAW. Satu di antaranya seorang yang banyak beribadat (’abid) dan yang lainnya seorang yang berilmu ('alim). Rasulullah SAW bersabda: "Kelebihan orang yang berilmu… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Turmudzi Dari Abu Umamah Al-Bahili. Kata Imam Turmudzi, Hadis ini gharib. dan dalam sebuah naskah disebutkan Hassan shahih. Menurut As Shadar Al-Munawi di dalam sanadnya ada seorang bernama Al Walid bin Jamil nama panggilannya Abu Zur'ah.


    Maksudnya menerangkan tentang kelebihan orang yang berilmu yang beribadat dengan seorang ahli ibadah seperti kemuliaan Rasulullah SAW dibanding kemuliaan orang yang terendah di kalangan sahabat. Penyamaan ini menerangkan keharusannya orang yang berilmu ber­ibadah dan orang yang beribadah berilmu. "Bahwa orang yang berilmu lebih utama, dikarenakan jika ia bukan ahli ibadah, ilmunya akan tetap menjadi perhatian orang kepadanya. Adapun ahli ibadah yang tidak berilmu dengan segala kekurangannya itu ia lebih utama dibanding seorang berpengetahuan (faqih) yang tidak beribadah yang hanya sibuk dengan berbagai urusan."Demikian komentar Adz-Dzahabi.