Tetanggamu Menilai dirimu

  1. Hadis:

    إِذَا سَمِعْتَ جِيْرَانَكَ يَقُولُونَ قَدْ أحْسَنْتَ فَقَدْ أحْسَنْتَ وَإِذَا سَمِعْتَهُمْ يَقُولُونَ قَدْ أَسَأْتَ فَقَدْ أَسَأْتَ

    Artinya:
    "Jika engkau mendengar tetanggamu berkata, engkau orang baik maka engkau orang baik. Jika engkau mendengar tetanggamu berkata engkau orang jahat maka engkau orang jahat."

    Asbabul Wurud:
    Menurut Ibnu Mas’ud, Hadis ini merupakan jawaban bagi seorang yang telah bertanya kepada Rasulullah SAW: "Bagaimana caranya supaya tahu bahwa saya orang baik atau tidak baik?." Jawab Nabi: ”Jika kamu dengar tetanggamu berkata bahwa engkau orang baik maka engkau dan seterusnya.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Ibnu Majah, At-Thabrani dalam ”Al-Kabir” Dari Ibnu Mas’ud. Menurut Al-Iraqi, isnad Hadis ini bagus. Ibnu Majah telah meriwayatkan pula Dari Kaltsum Al Khaza’i. Al-Munawi dalam ”Al-Kabir” menilai para perawi (rijaal) dalam riwayat Ibnu Majah, shahih . kecuali Syekh. Muhammad bin Yahya. Al Hatsami menilai seluruh perawinya, shahih.


    Tetangga adalah orang yang paling dekat Apabila Dia memberikan kesaksian bahwa seseorang itu baik, berarti orang itu memang orang baik. Hal ini sebenarnya merupakan tutupan Dari Allah yang menutupi kekurangan-kekurangannya yang jauh melampaui apa yang diketahui oleh orang yang memujinya.

    Kekurangan-kekurangan yang tidak diketahui oleh tetangganya itu termasuk bagian yang dimaafkan Allah sebab Dia bersifat pemaaf. Artinya Dia saat itu tengah mendapat ampunanAllah, sebagai yang difirmankan Allah: ”Dia ahli taqwa dan ahli maghfirah (ampunan)." Oleh karena itu jika tetangga mengatakan seseorang itu baik berarti ia orang baik. Demikian pula sebaliknya, sebab mereka dapat menyaksikan yang dilakukan orang tersebut.