Kata Sanjungan untuk Jenazah

  1. Hadis:

    مَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَمَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ

    Artinya:
    "Siapa (jenazah) yang kamu sanjung dengan kata-kata baik wajiblah surga untuknya dan siapa (jenazah) yang kamu cela dengan kata-kata buruk wajiblah neraka untuknya. Kamu adalah saksi-saksi Allah dibumi."

    Asbabul Wurud:
    Seperti tercantum dalam Shahih Muslim Dari Anas ibnu Malik: "Usungan jenazah lewat (di depan kami). Maka jenazah itu disanjung- sanjung oleh seseorang dengan kata-kata baik. Maka Nabi SAW. bersabda: Wajiblah! Setelah itu lewat pula jenazah lain. Maka jenazah itu disebut-sebut orang dengan kata-kata buruk. Maka Nabi SAW bersabda: Wajiblah! Maka Umar berkata: Aku tebus engkau dengan bapak dan ibuku. Lewat jenazah dan disanjung dengan kata-kata baik, lalu engkau ucapkan: Wajiblah! Lewat lagi jenazah dan disebut-sebut Dia ucapan buruk, lalu engkau ucapkan: Wajiblah, wajiblah! Maka Rasulullah SAW. bersabda: Siapa (jenazah) yang kamu sanjung… dan seterusnya."

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Bukhari, Muslim An-NaSa'i Dari Anas ibnu Malik.


    Hadis ini mengandung pengertian bahwa kata-kata kebaikan yang mengandung sanjungan kepada jenazah merupakan nikmat Dari Allah kepada anak manusia. Hadis ini menjadi dalil cinta Allah dan Rasulullah SAW­Nya kepada manusia. Manusia menjadi saksi-saksi Allah di bumi. Siapa yang menyanjung jenazah dengan kata-kata baik - yang sungguh- sungguh dan benar - wajiblah surga untuk jenazah itu. Siapa yang menyebut-nyebut jenazah dengan kata-kata buruk, wajiblah neraka untuk jenazah itu.