Bertahlil Waktu Umrah

  1. Hadis:

    مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُهِلَّ بِعُمْرَةٍ فَلْيُهْلِلْ فَإِنِّيْ لَوْلَا أَنِّيْ أَهْدَيْتُ لَأَهْلَلْتُ بِعُمْرَةٍ

    Artinya:
    "Barang siapa suka bertalbiyah waktu umrah hendaklah Dia bertalbiyah, maka sesungguhnya aku kalau bukanlah yang memberikan petunjuk tentulah aku bertalbiyah untuk mengerjakan umrah."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana tercantum dalam shahih Bukhari Dari Aisyah: "Kami berangkat pada saat sempurnanya hilal bulan Dzulhijjah. Maka Rasulullah SAW. bersabda: Barang siapa suka bertalbiyah waktu umrah… dan seterusnya."Pada ujung Hadis itu disebutkan bahwa sebagian sahabat bertahlil untuk umrah dan sebagian lagi bertahlil untuk haji, padahal aku termasuk yang bertahlil untuk umrah. Maka Beliau mendapati aku sedang haid Ketika berada di Arafah. Maka aku mengadu kepada Nabi SAW., lalu Beliau bersabda: Tinggalkanlah umrahmu dan gunting rambutmu dan sisirilah dan bertalbiyah. Maka aku melaksanakan hal itu sampai Ketika datang malam hasbah. Rasulullah SAW. mengirim saudaraku Abdurrahman ibnu Abi Bakar menemaniku . Maka berAngkatlah aku dan saudaraku ke Tan'im dan disana aku bertahlil untuk umrah sebagai ganti umrahku.

    Periwayat:
    Bukhari Dari Aisyah.


    Hadis itu menjadi dasar disyariatkannya umrah dan mendorong siapa yang sanggup menempuh jalan untuk melaksanakannya.