Cara Memuji Rasulullah SAW

  1. Hadis:

    مَهْ مَهْ قُلُوْا بِقَوْلِكُمْ وَلَا يَسْتَجْرِئَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ السَّيِّدُ اللهُ السَّيِّدُ اللهُ

    Artinya:
    "Berhentilah, berhentilah, katakanlah dengan ucapanmu, dan janganlah setan mendorong memberanikanmu. Penghulu (kita) adalah Allah, penghulu kita adalah Allah."

    Asbabul Wurud:
    Abdullah ibnu Syakhir menceritakan: "Ayahku termasuk dalam rombongan utusan Bani 'Amir yang datang menemui Rasulullah SAW. Mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, engkau adalah penghulu (sayid) kami, yang memiliki kekuasaan atas kami. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Berhentilah, berhentilah ? dan seterusnya."

    Periwayat:
    Ibnu Saad dalam kitab Thabaqat Dari yazid ibnu Abdullah ibnu Syakhir R.A


    Hadis itu menunjukkan bahwa pujian terhadap Rasulullah SAW hendaklah berbeda dengan pujian yang diberikan kepada sesama manusia, misalnya pemimpin suku/habilah. dalam Hadis lain disebutkan, yang artinya: "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana orang Nasrani memuji Isa bin Maryam secara berlebihan. katakanlah (mengenai diriku) Hamba Allah dan Rasul-Nya."

    Adapun lafadh "Sayyid"(penghulu) atas diri Rasulullah SAW dan kepada manusia lainnya secara mutlak, maka terdapat Hadis shahih mengenai hal itu, yang dapat dilihat kembali dalam Hadis mengenai ucapan sesudah azan.