Saat Uang Menjadi Pujaan

  1. Hadis:

    إِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ لَا بُدَّ لِلنَّاسِ فِيْهَا مِنَ الدَّرَاهِم وَالدَّنَانِيرِ يُقِيْمُ الرَّجُلُ بِهَا دِيْنَهُ وَدُنْيَاهُ

    Artinya:
    "Kelak di akhir zaman di mana manusia tidak bisa lepas Dari pengaruh dirham dan dinar, seorang akan berdiri tegak dengan uangnya, baik urusan agamanya maupun urusan dunianya."

    Asbabul Wurud:
    Kata Habib bin Ubaid: ”Aku telah melihat Al Miqdad di pasar beserta budak perempuannya sedang berjualan susu. Dia duduk sambil menggenggam uang. kemudian dikatakan Habib kepadanya: ”Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Nanti Dia khir zaman …, dan seterusnya."

    Periwayat:
    At-Thabrani dalam ”Al-Kabir” ;Dari Hadis Habib bin Ubaid, Dari Al Miqdad bin Ma’di Karb. Kata Al-Munawi, thuruq Hadis ini banyak.


    Dunia sebagaimana diterangkan Rasulullah SAW adalah semacam manisan. Maka ambillah dunia itu selama tidak merusak kesucian jiwa. dan jika kekayaan dunia itu tidak akan membawa kemuliaan, tinggalkanlah. Allah telah menghalalkan yang baik-baik. "katakanlah: itu disediakan bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) pada hari kiamat." (Al A’raf: 32). Jika kekayaan dunia itu dibelanjakannya di jalan Allah, diberikannya kepada fakir miskin, disediakannya untuk orang-orang yang butuh, disumbangkannya untuk memperkokoh lasykar Islam maka kekayaan dunianya itu bermanfaat untuk kehidupan dunia-akhirat.