Nabi Enggan Menerima hadiah

  1. Hadis:

    وَايْمُ اللَّهِ لَا أَقْبَلُ بَعْدَ يَوْمِيْ هَذَا مِنْ أَحَدٍ هَدِيَّةً إِلَّا أَنْ يَكُونَ مُهَاجِرًا قُرَشِيًّا أَوْ أَنْصَارِيًّا أَوْ دَوْسِيًّا أَوْ ثَقَفِيًّا

    Artinya:
    "Demi bersumpah (dengan menyebut nama) Allah, tiadalah aku menerima setelah hariku ini hadiah Dari seseorangpun kecuali jika berasal Dari Muhajirin, Quraisy, Anshar, atau Tsaqif."

    Asbabul Wurud:
    Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas R.A bahwa seseorang Arab udik menghadiahkan seekor unta muda. Maka Beliau mengirimkan kepada orang Arab udik itu enam ekor unta muda (sebagai gantinya). Namun hal itu menyebabkan Dia marah. dalam keadaan marah Dia dilaporkan orang kepada Nabi SAW. Maka setelah memuji Allah dan menyanjung­Nya, Beliau bersabda: "Sesungghnya si anu menghadiahkan seekor unta kepadaku, yang aku kenal unta tersebut sebagaimana aku mengenal sebagian keluargaku, yang pergi meninggalkanku dikala masih kanak- kanak. Maka aku ganti unta tersebut dengan mengirimkan kepadanya enam ekor unta muda. Lalu Dia marah. Sungguh-sungguh aku berketetapan hati tidak akan menerima lagi pemberian seseorang kecuali Dari orang Quraisy, Anshor, Tsaqafi atau Dausy."

    Periwayat:
    Abu Daud Dari Abu Hurairah R.A


    Hadis itu mengandung pengertian menolak perbuatan merusak (mafasid) dan membuka kedok orang-orang yang suka menduga yang tidak baik (tuham) apabila tidak berhenti dan membuka tabir mengungkapkan aib orang lain serta menjelaskan persoalan mereka.