Keluarga Rabdzah

  1. Hadis:

    لَا تَجْنِيْ أُمٌّ عَلَى وَلَدٍ

    Artinya:
    "Janganlah seorang ibu berbuat kejahatan terhadap anaknya."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana tercantum dalam Al-Mustadrak Dari Thariq: "Aku melihat Nabi SAW berjalan di pasar Dzil Majaz, sedangkan saya sedang berjual beli. Beliau melewati saya dan terlihat Beliau berpakaian jubah merah. Aku dengar Beliau bersabda: "Hai manusia, katakanlah olehmu Laa ilaaha illallah tentu kalian beruntung."Seorang laki-laki mengikuti Beliau dan melemparnya dengan batu yang menyebabkan mata kakinya luka berdarah. Orang itu berseru: "Hai manusia, jangan kalian ikuti Dia , Dia seorang pendusta."Aku bertanya: "Siapa laki-laki ini?""Seorang anak Dari keluarga Abdul Muthalib, anak Abu Syaibah", kata orang banyak. Siapa pula laki-laki yang mengikutinya? Mereka menjawab: "Pamannya, Abdul 'Uzza, yaitu Abu Lahab", dan seterusnya. Setelah Allah memberi kemenangan kepada agama Islam kami keluar Dari Rabzah (Sebuah dusun dekat Madinah), dan bersama kami ikut keluarga (istri-istri) kami. Kami singgah di suatu tempat tidak jauh Dari Madinah. Ketika kami duduk-duduk, tiba-tiba seseorang menghampiri kami dengan dua (lapis) baju. Dia mengucapkan salam kepada kami. "Kalian Darimana?"Dia bertanya. "Dari Rabdzab", jawab kami. Kami punya unta berbuka merah.Dia bertanya: Apakah engkau hendak menjual unta itu kepadaku? Kami menjawab: Ya. "Berapa", tanyanya. "dengan harga begini dan satu shau' (± 3 kg) korma. Setelah disepakati, laki-laki tersebut mengambil (memegang) kekangan unta tersebut dan pergi sampai Dia hilang Dari pandangan. Kami saling bertanya: "Apakah kalian mengenal laki-laki tersebut? tidak seorangpun di antara kami mengenalnya. Maka orang-orang pun saling mencela satu sama lain. "Kalian serahkan unta kalian kepada orang yang tidak kalian kenal? Namun perempuan (istri kami) berkata: "Jangan kalian saling mencela karena kami melihat wajah laki-laki itu tidak akan meninggalkan kamu. Apa yang aku perhatikan Dari wajahnya lebih mirip dengan cahaya bulan pumama di malam hari. Setelah kami melanjutkan perjalanan, laki-laki itu datang menghampiri kami dengan mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah""Apakah kalian orang-orang yang datang Dari Rabdzah? "Benar", jawab kami. Dia berkata: Saya utusan Rasulullah SAW kepada kalian. Dia menyuruh kalian memakan korma ini sampai kalian kenyang dan kalian menimbang beratnya dengan sempurna. kemudian besok harinya kami sampai di Madinah. Tiba-tiba orang banyak di atas mimbar. Aku dengar Beliau bersabda: "Tangan memberi lebih mulia, dan mulailah (memberi) kepada keluarga dekatmu: ibu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, yang dekatmu, kemudian keluarga dekatmu. di sana ada seorang sahabat Anshar bertanya: "Wahai Rasulullah SAW, mereka itu orang-orang Dari bani Tsa'labah ibnu Yarbu' yang membunuh si fulan pada zaman jahiliah, maka berilah kami kesempatan untuk membalas kejahatan tersebut. Maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sehingga aku melihat kedua ketiak Beliau yang putih. Beliau bersabda: "Janganlah seorang ibu berbuat kejahatan terhadap anaknya."

    Periwayat:
    Nasai, Ibnu Majah dan Hakim Dari Thariq al Muhariby R.A Hakim berkata: Hadis ini isnadnya shahih.