Suka Duka Mempunyai Anak

  1. Hadis:

    لَا تَقُلْ ذَاكَ فَإِنَّ فِيْهِمْ قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَأَجْرًا إِذَا قُبِضُوْا، وَلَئِنْ قُلْتُ ذَاكَ فَإِنَّ فِيْهِمْ لَمَجْبَنَةٌ وَمَحْزَنَةٌ وَمَبْخَلَةٌ

    Artinya:
    "Janganlah engkau ucapkan demikian. Karena pada mereka (anak- anak) terdapat penyenang hati dan pahala apabila mereka diwafatkan. dan jika engkau mengatakan demikian maka sesungguhnya pada mereka (anak-anak) itu terdapat hal yang menyebabkan perasaan takut, sedih dan mendorong sifat bakhil (pelit)."

    Asbabul Wurud:
    Al Asy'ats berkata: "Wahai Rasulullah SAW, dilahirkan seorang bayi untukku dan sungguh aku menginginkan hari yang mengenyangkan (menyenangkan). Beliau bersabda: "Janganlah engkau ucapkan demikian ? dan seterusnya."

    Periwayat:
    Thabrani dalam "Al-Jami'ul Kabir" Dari al Asy'ats ibnu Qais R.A


    Hadis itu menunjukkan bahwa anak-anak adalah penyenang hati bagi ayah mereka, namun mereka pula yang menimbulkan perasaan takut, sedih dan pelit pada ayah mereka. Sifat demikian seluruhnya bersifat relatif jika tidak ada anak-anak itu. Sebab makin luas tanggung jawab bertambah pula beban yang harus dipikul.