Berdusta dalam Bicara

  1. Hadis:

    لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَلَا بِاليَوْمِ الآخِرِ مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ

    Artinya:
    "Tiada beriman kepada Allah dan hari akhirat Barang siapa yang mengabarkan (menyampaikan) berita dengan berdusta."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana tercantum dalam "Al-Jami'ul Kabir" Dari Abdullah ibnu Jawad: "Abu Darda' bertanya, wahai Rasulullah SAW apakah orang mukmin itu (boleh) berdusta ?."Beliau menjawab seperti bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Al-Khathib dalam al Muttafaq dan al Mudanaraq Dari Abdullah ibnu Jawad R.A


    Hadis itu memperingatkan tentang berdusta (berbohong) dalam ucapan, karena hal itu sebagian Dari penampilan sifat orang munafik.