Mencintai Saudara

  1. Hadis:

    لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

    Artinya:
    "Tiada beriman salah seorang kaum kecuali Dia mencintai saudaranya seperti Dia mencintai dirinya sendiri."

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana Diriwayatkan oleh Thabrani Dari Abu Walid al Qursyi: "Aku berada di samping Bilal ibnu Burdah, maka seorang laki-laki Dari Abdul Qais datang dan berkata: "Semoga Allah memberi kemaslahatan kepada Amirul Mukminin, sesungguhnya penduduk Thif tidak menunaikan zakat mereka dan sungguh aku mengetahui tentang hal itu. Maka aku sampaikan kepada Amir. Bilal bertanya: "Engkau berasal Darimana ?.""Saya Dari Abdul Qais", jawabnya. "Siapa namamu ?.""Fulan", jawabnya. Maka Bilal menulis kepada polisi (petugas keamanan) menanyakan tentang Abdul Qais. Polisi menjelaskan: "Aku menjumpainya bekeija di bidang pengawasan (hisbah). Bilal berkata: "Allahu Akbar, ayahku menceritakan kepadaku Dari kakekku Abu Musa (al-Asy'ary) Dari Rasulullah SAW: "Tiada beriman salah seorang kaum ? dan seterusnya."Hadis di atas.

    Periwayat:
    Imam Ahmad dan enam perawi Hadis, kecuali Abu Daud, Dari Anas ibnu Malik R.A


    Hadis itu menunjukkan bahwa mencintai orang mukmin dan kehendak keinginan berbuat baik kepada mereka adalah tanda keimanan.