Zuhud

  1. Hadis:

    إِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ

    Artinya:
    "Zuhudlah kamu di dunia niscaya Allah mencintaimu. dan zuhud pulalah kamu terhadap harta kepunyaan orang, niscaya orang-orang akan menyukaimu."

    Asbabul Wurud:
    Sa'ad menerangkan bahwa timbulnya Hadis ini berkenaan dengan seorang laki-laki yang bertanya kepada Nabi SAW tentang amal- ibadah yang dapat mendatangkan cinta Allah dan cinta manusia.

    Periwayat:
    At-Thabrani di dalam ”Al-Kabir”, oleh Al-Hakim dan oleh At-Thabrani dalam ”As Syi’ib” Dari Sahal bin Sa'ad As Sa’idi. At-Turmidzi menilai Hadis ini Hassan sedangkan Al-Hassan menshahihkannya.


    Zuhud artinya membatasi diri Dari kebutuhan duniawi. Ada pula yang mengatakan: ”Zuhud artinya tidak ada rasa keterikatan terhadap sesuatu (harta) yang hilang dan tidak ada rasa ingin mencarinya. Orang yang zuhud selalu berkata: "Jadikanlah dunia dan segala kekayaannya ini berada di tanganmu dan jangan ia masuk menempati hatimu; Janganlah ia melalaikanmu Dari menunaikan hak Allah. Anggap remehlah dunia niscaya Allah mencintaimu sebab Dra senang terhadap orang yang taat kepada-Nya. Kata Hassan Al Bashri: "Seseorang senantiasa akan tetap mulia di tengah-tengah manusia selama ia tidak rakus terhadap kehidupan dunia.”

    pernah ditanyakan orang kepada sebagian warga Bashrah: "Siapa tuanmu?." Mereka menjawab: "Al-Hassan." Pertanyaan berikutnya: "dengan cara bagaimana ia menuani-mu?." Jawab me­reka: "Ia memberikan ilmunya kepada kami dan Dia tidak berhajat kepada harta kami."