Yang Paling Banyak Diuji

  1. Hadis:

    أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً اَلأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الصَّالِحُوْنَ لَقَدْ كَانَ أَحَدُهُمْ يُبْتَلَى بِالْفَقْرِ حَتَّى مَا يَجِدَ إِلَّا الْعَبَاءَةَ يَجُوْبُهَا فَيَلْبَسُهَا وَيُبْتَلَى بِالْقُمَّلِ حَتَّى يَقْتُلَهُ وَلَأَحَدُهُمْ كَانَ أَشَدَّ فَرَحًا بِالْبَلَاءِ مِنْ أَحَدِكُمْ بِالْعَطَاءِ

    Artinya:
    "Manusia yang paling banyak mendapat ujian adalah para Nabi kemudian orang-orang yang shalih. Sungguh ada di antara mereka yang diuji Allah dengan kefakiran sehingga Dia tidak mendapatkan apa-apa, kecuali beban hidup yang harus dilaluinya, dan ia pikul beban itu dengan tulus hati. Ada pula yang diuji dengan kutu yang mem­bunuhnya. Bahkan setiap mereka pasti merasa lebih senang dengan ujian itu Daripada kamu yang mendapat pemberian nikmat."

    Asbabul Wurud:
    Kata Abu Sa’id: "Aku telah masuk ke dalam kamar Rasulullah SAW saat Beliau sakit panas. Kuletakkan tanganku di atas selimutnya dan kurasakan betapa panasnya badan Beliau. "Alangkah panasnya badan­mu ya Rasulullah SAW”, kataku. Beliau bersabda: "Manusia yang paling ' banyak mendapat ujian adalah para Nabi…, dan seterusnya."

    Periwayat:
    Ibnu Majah, Abu Ya’la, Al-Hakim Dari Abu Sa’id Al-Khudri. Menurut Al-Hakim dan diperkuat oleh Adz-Dzahabi, Hadis ini sesuai dengan persyaratan Muslim.


    Bala artinya cobaan atau ujian. Manusia yang mendapat bala adalah manusia yang diuji dengan berbagai cobaan, sebagaimana dituraikan oleh As-Siyaq: Mereka berkata: "kemudian siapa lagi ya Rasulullah SAW?." Rasulullah SAW menjawab: "kemudian orang-orang shalih sebab para Nabi dan shalihin adalah orang-orang yang dicintai Allah. dan setiap kesusahan yang menimpa seseorang didunia, Allah akan mengangkat derajatnya pada hari kiamat.

    Allah mengambil apa yang dicintai manusia sekarang untuk mengangkat derajatnya nanti. dan hari akhirat lebih baik dan lebih kekal. Allah menguji seseorang dengan kefakiran sehingga ia tidak mendapatkan kecuali beban yang harus dilaluinya. Demikian setiap cobaan yang dihadapkan kepada para Nabi dan shalihin, mereka hadapi dengan penuh ketulusan, sehingga Allah memberikan kepada mereka pahala yang besar. Ujian dan cobaan tersebut hakikatnya membersihkan dan menyelamatkan seorang manusia Dari kesalahan sehingga kelak ia menjumpai Allah dengan bersih.