Budak yang Paling Utama Dimerdekakan

  1. Hadis:

    أَفْضَلُ الرِّقَابِ أَغْلَاهَا ثَمَنًا وَأَنْفُسَهَا عِنْدَ أَهْلِهَا

    Artinya:
    "Budak yang paling utama dimerdekakan adalah yang paling mahal harganya, dan paling (bermanfaat) budak itu bagi kelua:ganya.”

    Asbabul Wurud:
    Abu Dzar Al-Ghifari berkata: ”Aku pernah bertanya kepada Ra­sulullah SAW mengenai budak manakah yang paling baik (dibebas­kan). Beliau menjawab, budak yang paling mahal harganya dan paling bermanfaat bagi keluarganya. Abu Dzar bertanya bagaimana kalau ia tak sanggup melakukannya (karena mahal harganya). Beliau menjawab: "Engkau tolamg yang bekeija atau lakukan amal yang lain.” Abu Dzar bertanya lagi sekiranya ia tidak bisa pula berbuat menolong orang atau melakukan amal. Rasulullah SAW menjawab: "Engkau ajak manusia meninggalkan kejahatan dan itu bemilai sadaqah buatmu sendiri, bagi Muslimin banyak sekali harga/nilainya.”

    Periwayat:
    Imam Ahmad, As-Syaikhan.An-NaSa'i dan Ibnu Majah Dari Abu Dzar. Ahmad dan At-Thabrani meriwayatkannya dalam "Al-Jami’ul Kabir" Dari Abu Umamah. Al-Haitsami berkata: Orang- orang yang terdapat dalam sanad Hadis riwayat Ahmad adalah orang-orang kepercayaan.


    Bila tidak sanggup memerdekakan yang mahal harganya, cukuplah yang lebih murah Dari itu. Demikianlah halnya pada setiap infaq dan usaha (tidak bisa banyak berinfaq, sedikitpun jadi). Allah berfir­man: "Tiadalah kamu mencapai kebaikan kecuali kamu nafkahkan sesuatu yang kamu cintai.” -(an Nisa’ 148). dalam Hadis juga ada anjuran memerdekakan budak, dan menghadiahkan kemerdekaan bagi budak, sehingga kalau perlu (yang dimerdekakan itu) adalah budak yang mahal harganya.