Usaha yang Paling Utama

  1. Hadis:

    أَفْضَلُ الْكَسْبِ بَيْعٌ مَبْرُوْرٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ

    Artinya:
    "Usaha yang paling utama adalah jual beli yang mabrur (baik) dan pekerjaan seseorang yang dilakukan dengan tangan sendiri."

    Asbabul Wurud:
    Menurut riwayat At-Thabrani dalam AlJaami’ul kabiir Dari Hadis Jami’ ibnu Umair Dari pamannya Abu Barzah, yang berkata: "ditanyakan orang kepada Rasulullah SAW mengenai usaha yang paling utama, lalu Beliau menjawabnya seperti bunyi Hadis ini. Kata Al-Bukhari tentang Jami’ ini ada penilaian. Adz-Dzahabi mengatakan Dia seorang yang benar. Ada yang mendakwanya seorang yang berdusta.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, At-Thabrani dalam "Al-Jami’ul Kabir" Dari Abu Barzah bin Niyar Al-Anshari R.A Al-Munawi mengatakan Hadis itu Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam "Al-Jami’ul Kabir" dan "Al-Jami’ul Ausath" dengan lafadh tersebut di atas Dari Ibnu Umar. Al-Haitsami berkata sanad Hadis ini dapat dipercaya (tsiqat).


    Usaha dalam jual beli yang mabrur berarti jual beli yang tidak disertai dengan tipuan dan khianat, dan dapat diterima (sah) menurut hukum syara’, serta diberi pahala pihak penjual dan pihak pembeli.

    Amal yang dilakukan seseorang dengan tangan sendiri, misalnya dalam bidang indushi, pertanian dan perdagangan. Kalau Dia ikhlas mengelolanya Dia akan mendapat pahala; dan pengelolaan usaha sendiri yang dilandasi keikhlasan itu adalah termasuk amal yang paling utama dan ibadah yang paling sah adalah yang dilakukan dengan niat yang benar, serta mendatangkan manfaat bagi masyarakat Muslim karena usaha tersebut.

    Jami’ ibnu Umair AtTaimi adalah seorang yang benar (jujur) tapi juga sewaktu-waktu berbuat salah. Dia pengikut Syi’ah. (kitab Taqribut tahdziib I: 133, oleh Ibnu Hajar).