Mukmin yang Paling Utama Keimanannya Adalah yang Paling Luhur Akhlaknya

  1. Hadis:

    أَفْضَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيْمَانًا أَحَاسِنُهُمْ أَخْلَاقًا اَلْمُوَطَّؤُوْنَ أَكْنَافًا لَمْ يَبْلُغْ عَبْدٌ حَقِيْقَةَ الْإِيْمَانِ حَتَّى يُحِبَّ لِلنَّاسِ مُا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ وَحَتَّى يَأْمَنَ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

    Artinya:
    "Orang mukmin yang paling utama keimanannya adalah yang paling luhur akhlak mereka, yang merata (dalam memberikan) pertolongan­nya. Tiadalah seseorang mencapai hakikat iman kecuali Dia mencintai orang lain seperti Dia mencintai dirinya sendiri, dan sehingga aman tetangganya Dari kejahatan (perangai)nya."

    Asbabul Wurud:
    Kitab "Al-Jami’ul Kabir" meriwayatkan bahwa Ibnu Umar R.A menyampaikan sabda Rasulullah SAW kepada Abdullah bin Mas’ud: ”Hai, putera Ummu Abdin, tahukah engkau siapa orang mukmin paling utama? Dia menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui! Beliau bersabda: "Orang mukmin yang paling utama ? dan seterusnya bunyi Hadis.

    Periwayat:
    Ibnu ’Asakir Dari Ibnu Umar R.A di dalam sanadnya terdapat Kautsar bin Hakim yang dinilai matruk, tetapi Hadis ini ada syawahid (saksi-saksi) Dari Hadis lainnya, yang menyebabkan derajatnya mencapai tingkat Hadis Hassan.


    ”Kata ”bawaiquhu” bentuk jamak Dari ”baiqah” berarti kerusakan sesuatu. Maka tolok ukur akhlak seorang mukmin ialah kecintaannya kepada saudaranya seperti Dia mencintai dirinya sendiri, dan keben­ciannya kepada saudaranya seperti Dia membenci dirinya sendiri. dan manusia paling jahat adalah kalau tetangganya tidak merasa aman Dari gangguannya.