Beruntunglah Engkau Wahai Qudaim

  1. Hadis:

    أَفْلَحْتَ يَا قُدَيْمُ إِنْ مُتَّ وَلَمْ تَكُنْ أَمِيْرًا وَلَا كَاتِبًا وَلَا عَرِيْفًا

    Artinya:
    "Beruntunglah engkau hai Qudaim, jika engkau mati padahal engkau bukanlah seorang kepala wilayah (amir), bukan pula penulis (sekretaris) dan bukan pula wakil kepala.”

    Asbabul Wurud:
    Miqdam berkata: "Rasulullah SAW menepuk kedua bahuku, sambil mengatakan seperti yang tersebut dalam Hadis di atas.

    Periwayat:
    Abu Daud Dari Miqdam ibnu Ma’ad Yakrib R.A Al-Bukhari berkata: ”di dalam riwayatnya adalah seorang bernama Shalih ibnu Yahya yang (riwayatnya) dinilai/dikritik orang. Al-Mundziri berkata: Mengenai Shalih itu memang ada pembicaraan yang tidak mencelanya.”


    Rasulullah SAW menyebut nama Miqdam dengan Qudaim (bentuk pengecilan Dari nama Miqdam). Dia bukan amir (kepala/pemimpin suku) Dari suatu kaum yang mempunyai wilayah kekuasaan dan anggota kaum. Sebab kalau pemimpin tidak memegang teguh amanat dan tidak memiliki kekuatan mental yang tangguh pastilah jabatan itu membahayakannya. (dan Miqdam termasuk tipe sahabat Nabi yang bukan pemimpin, tapi Rasulullah SAW sayang padanya, terbukti Dia dipanggil Qudaim yang mengandung nilai kedekatan hubungan jiwa, pent)

    Sebaliknya kalau pemimpin yang adil maka ia akan berada pada mimbar (kedudukan) yang tinggi di hari kiamat, dan termasuk salah satu kelompok Dari tujuh kelompok yang akan memperoleh perlin­dungan (naungan) di hari kiamat, yang waktu itu tak ada naungan melainkan naungan-Nya, yaitu imam (pemimpin) yang adil.

    Demikian pula sekretaris yang (di zaman sahabat) memegang peranan penting sebagai juru taksir kekayaan (negara) yang berasal Dari jizyah (pajak non-Muslim), sedekah, pajak, waris dan wakaf. Maka kalau sekretaris (katib) tidak jujur, adil yang sempurna, lebih baik Dia menjauhi jabatan itu. Kalau tidak, akan mendatangkan bahaya bagi dirinya.

    Juga wakil ketua/pemimpin wilayah atau kabilah (arif) atau ketua/pemimpin kaum (naqib) yang mengurus segala urusan mereka, sebab Dia lah yang bertanggung jawab nanti di hadapan Allah.