Kisah Kematian Sayyidina Hamzah

  1. Hadis:

    اِجْعَلُوْهَا عَلَى وَجْهِهِ وَاجْعَلُوا عَلَى قَدَمَيْهِ مِنْ هَذا الشَّجَرِ

    Artinya:
    "Jadikanlah selimut itu menutupi mukanya dan jadikanlah daun pohon ini menutupi kedua kakinya!"

    Asbabul Wurud:
    Kata Abu Usaid: "Kami bersama Rasulullah SAW di atas kuburan Sayyidina Hamzah. Mereka menarik selimutnya ke bagian mukanya sementara terbuka kedua kakinya. kemudian ditariknya ke bagian kakinya sementara bagian mukanya terbuka. Kata Rasulullah SAW: "Jadikanlah selimut itu? dan seterusnya."

    Periwayat:
    Imam Thabrani dalam "Al-Kabir"dan oleh Ibnu Abu Syaibah Dari Abi Usaid. Riwayat Ibnu Abi Syaibah lafadznya berbunyi (artinya): "Bentangkan selimut itu ke atas kepalanya dan tutupkan daun pohon hamral (sejenis pohon yang daunnya dapat dijadikan obat Dia re dan sebagainya) di kedua telapak kakinya."


    "Jadikanlah selimut itu menutupi muka Hamzah bin Abdul Muthalib?" Demikianlah perintah Nabi kepada para sahabatnya.

    Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Nabi yang mendapat gelar "Sayyidus Syuhada." Ia telah ikut bertempur dalam perang Badar dan dapat membunuh Tha'imah bin Abi Ibnul Khiyar. Jubair bin Muth'im memberi kuasa kepada budaknya yakni Wahsyi bin Harb Al-Habsyi untuk membunuh Hamzah. "Jika engkau dapat membunuh Hamzah engkau kumerdekakan."

    Ternyata Wahsyi bin Harb dapat membunuh Sayyidina Hamzah di medan Uhud dengan cara yang licik, yaitu Dia bersembunyi dibalik sebuah batu sementara Hamzah sedang sibuk bertempur. dilemparnya Hamzah dengan tombak dan gugur.

    Setelah Wahsyi bebas, tidak menjadi budak lagi ia masuk Islam dan dapat membunuh Musailamah. Kisahnya: "Ketika Rasulullah SAW wafat, Musailamah Al-Kadzab keluar. Aku berkata kepada diriku: "Aku akan keluar menyusul Musailamah semoga aku dapat membunuhnya, dan dengan demikian, aku dapat menebus kematian Hamzah. Aku keluar bersama orang-orang kemudian kulemparkan tombak ke arah Musailamah. Ujung tombak ini tembus bagian tengah kedua teteknya sampai ke bagian tengah kedua pundaknya. Tiba-tiba melompatlah seorang Anshar menebas mayat Musailamah yang terkapar dengan pedangnya."