Sifat Lemah Dicela Allah

  1. Hadis:

    إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَلُوْمُ عَلَى الْعَجْزِ وَلَكِنْ عَلَيْك باِلْكَيْسِ فَإِذَا غَلَبَكَ أَمْرٌ فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Allah Ta’ala mencela suatu kelemahan. Tetapi adalah kewajibanmu untuk pintar! cerdik (dalam menghadapi masalah) Maka bila engkau (ditimpa) suatu hal (musibah), ucapkanlah: "Cukuplah Allah bagiku, dan Dia lah yang sebcuk-baik pelindung.”

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana tercantum dalam Sunan Abu Daud Dari Auf bin Malik: Dia menceritakan kepada 'mereka (para sahabat) bahwa. Nabi SAW pernah menyelesaikan perselisihan antara dua orang, lalu Beliau bersabda (tentang salah seorang Dari keduanya): ’Dia yang terkena putusan salah, Ketika Dia berpaling (lari), Cukuplah Allah bagiku dan Dia lah yang sebaik-baik pelindung.”, (ucapan Nabi itu sebagai penolakan Beliau karena Dia teraniaya). Lalu Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mencela suatu kelemahan ? dan seterusnya bunyi Hadis. di atas.”

    Periwayat:
    Abu Daud dan An-NaSa'i dalam bab tentang amal di siang dan malam hari Dari Auf bin Malik.


    Sesungguhnya Allah mencela sifat lemah (berusaha) dan kurang giat mencapai keinginan (taqshir). Anda dipandang muqshir (kurang giat mencapai keinginan) apabila meninggalkan sikap kehati-hatian, dan tidak mau menempuh sebab untuk mewujudkan tujuan, misalnya (dalam perselisihan) dengan menghadirkan saksi dan mengemu­kakan bukti-bukti (yang menguatkan dakwaan).

    Maka kewajiban orang yang berakal untuk berpikir dan mengatur menyelesaikan masalah dengan menggunakan potensi akal. Maka kalau terjadi sesuatu (musibah) setelah menempuh (melaksanakan) semua sebab, mengerahkan segenap kesanggupan, maka hendaklah mengucapkan dzikir "Hasbiyallah wa ni’mal wakiil” (Cukuplah Allah bagiku, dan Dia -lah yang sebaik-baik pelindung). Maka Allah akan membela dan menolong mu. Bertawakallah yang diiringi dengan pemikiran (lo­gika). Janganlah menyerah begitu saja, dengan sifat tawwakul (tawakkal tanpa usaha, pent), karena engkau akan diminta per­tanggungjawabanmu karena kelalaianmu dan karena tawakkal tanpa sebab itu.