Al-Qur'an Turun dengan Tujuh Huruf (Dia lek)

  1. Hadis:

    إِنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَاقْرَؤُوْا مِنْهُ مَا تَيَسَّرَ

    Artinya:
    "Sesungguhnya Al-Qur'an itu diturunkan dengan tujuh huruf (Dia lek), maka bacalah mana yang mudah Daripadanya."

    Asbabul Wurud:
    Umar mengatakan, bahwa ia pernah mendengar Hisyam bin Hakim bin Hazam membaca surat al Furqan dengan bacaan yang bukan bacaan Umar, padahal bacaan Umarlah yang Dia jarkan Rasulullah SAW. Hampir saja Umar langsung bertindak terhadap Hisyam. kemudian Beliau menunda tindakannya sampai ia pulang ke rumahnya. Umar menuju rumah Hisyam, kemudian pria itu Dia seret dengan bajunya guna menghadap Rasulullah SAW. Umar mengatakan kepada Nabi bahwa Hisyam membaca ayat yang bukan seperti yang dibacakan Rasulullah SAW. Akan tetapi Nabi memerintahkan: "Lepaskanlah Dia ! Hisyam Beliau suruh mengulangi bacaannya di hadapan Beliau. Maka Dia baca seperti apa yang didengar oleh Umar. Mendengar bacaan Hisyam, Rasulullah SAWulah SAW bersabda bahwa al-Pur’an diturunkan dengan tujuh huruf (Dia lek), dan boleh membaca dengan Dia lek mana yang mudah bagi pembacanya.

    Periwayat:
    Bukhari Dari Umar bin Khattab.


    Maksud Al-Qur'an diturunkan dengan tujuh huruf adalah dengan tujuh logat atau Dia lek. Hal itu dimaksudkan agar mudah membaca, dan menghafalnya. Tujuh logat/Dia lek itu adalah yang dikenal orang Arab Ketika al-Qur’an diturunkan.

    Semuanya masih termasuk dalam pengertian "bilisaanin ’arabiyyin mubiin." yang penting kita perhatikan adalah bahwa qiraat (bacaan) itu melalui riwayat dan diperoleh Dari Rasulullah SAW, sebagaimana Beliau mendapatkannya Dari Jibril As. Riwayat itu sampai ke tangan kita dengan cara mutawatir (riwayat Dari orang banyak ke orang banyak). Jadi qiraat itu bukan dengan ijtihad (hasil buah pikiran), sebagaimana pendapat yang dilantarkan oleh golongan mulhid dan orientalis dengan maksud menimbulkan keragu-raguan mengenai Kitabullah. Hal itu jelas disebutkan dalam Hadis ini.

    Ucapan Rasulullah SAW yang ditujukan kepada Umar dan Hisyam, menunjukkan demikianlah Al-Qur'an diturunkan masing-masing kedua sahabat itu mendengarnya Dari Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW membacakannya persis yang Dia jarkan Jibril. Begitulah al-Qur*an mengatakan: ”Inna nahnu nazzalnaz zikra wa inna lahu lahaafizhuun” (Sesungguhnya Kami menurunkan dzikir (Al-Qur'an) dan sesungguhnya Kami-lah yang memeliharanya). ”Qul maa yakuunu lii an ubau min tilqaai nafsii in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya (katakanlah, tiadalah sepatutnya aku mengganti apa yang disampaikan kepada diriku. Tiadalah aku mengikuti melainkan apa yang diwahyukan kepadaku).