Melaksanakan Janji

  1. Hadis:

    إِنَّ حُسْنَ الْعَهْدِ مِنَ الْإِيْمَانِ

    Artinya:
    Sesungguhnya melaksanakan janji dengan baik adalah sebagian Dari iman.

    Asbabul Wurud:
    Aisyah berkata: "Seorang perempuan yang lemah fisiknya datang menemui Rasulullah SAW. Rasulullah SAW tidak mengenalnya dan bertanya: Siapa engkau? Dia menjawab: ”Saya Jatsamah al Muzniyah.” Beliau bersabda: 'Tetapi engkau (lebih baik bernama) Hasssanah al Muzniyah, bagaimana keadaanmu?” Dia menjawab: "Baik-baik saja!” Setelah wanita itu pergi, aku bertanya pada Rasulullah SAW kenapa Beliau memberikan pelayanan yang khas kepada tamu wanita tadi (dengan mengganti namanya Dari Jatsamah menjadi Hassanah). Beliau menjelaskan: "Perempuan itu pernah mendatangi kami Ketika almarhum Khadijah masih hidup. Sesungguhnya melaksanakan janji dengan baik adalah sebagian Dari iman (seperti bunyi Hadis di atas).”

    Periwayat:
    Hakim Dari Aisyah R.A Hakim berkata: "Hadis ini shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim dan tidak terdapat 'illat (cacat)nya. Hal itu Dia kui oleh adz Dzahaby


    Allah SWT berfirman: "Wal muufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu” (dan mereka menyempurnakan janji apabila berjanji).” Melaksanakan janji dengan baik termasuk akhlak orang mukmin, dan salah satu cabang Dari cabang iman.

    Orang mukmin kalau saling berjanji ia berbuat benar (dengan melaksanakan janjinya). Kalau dipercayai (diserahkan amanat) dilaksanakannya amanat itu untuk orang yang ditujukan oleh amanat itu. Seseorang memperoleh penghargaan tinggi, bila Dia tidak mau berbuat khianat terhadap orang yang pernah mengkhianatinya.

    Rasulullah SAW dalam Hadis di atas terkesan demikian optimis terhadap wanita yang bertemu ke rumahnya, sehingga Beliau ganti namanya Dari Jatsamah (perempuan yang gelap kulitnya) menjadi Hassanah (perempuan yang banyak kebaikannya). Beliau sambut kedatangannya dengan penuh hormat. Hal ini disebabkan perempuan itulah yang dulunya pernah mengunjungi Beliau di masa almaihumah Khadijah. Boleh jadi wanita itu (dulu) berjanji akan datang lagi, sehingga kedatangannya yang kedua ini oleh Rasulullah SAW dianggap sebagai pelaksanaan janji yang baik. "Selamat atasmu wahai Rasulullah SAW! Sungguh engkau mencontohkan suatu akhlak yang agung!