Membayar Utang dengan Melebihkannya

  1. Hadis:

    إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

    Artinya:
    Sesungguhnya yang sebaik-baik kamu adalah orang yang paling bagus dalam membayar (utangnya).

    Asbabul Wurud:
    Menurut Bukhari, Abu Hurairah menceritakan tentang seorang laki- laki yang berpitutang pada Rasulullah SAW berupa seekor unta yang telah berumur 5 tahun. Laki-laki itu datang menemui Beliau untuk penyelesaian utang pitutang itu. Maka Nabi meminta (kepada orang yang memelihara unta Beliau ) agar menyerahkan kepada laki-laki tersebut seekor unta. Ia berusaha mencari unta yang sama umurnya dengan umur unta milik laki-laki tersebut. Namun tidak seekor pun yang sama umurnya. yang ada hanya unta yang lebih tua Dari unta laki-laki tersebut. Lalu Beliau perintahkan agar diserahkan saja seekor unta meskipun lebih tua (yang berarti lebih mahal harganya). Maka laki-laki itu bertanya: "Apakah engkau hendak menyempurnakan hak ku atau engkau hanya mengharap ganjaran Dari Allah?” Rasulullah SAW mejawab: "Sesungguhnya yang sebaik-baik kamu adalah orang yang paling bagus dalam membayar (utangnya). dalam "Al-Jami'ul Kabir" , Abdur Raziq meriwayatkan Dari Abu Rafi', katanya: Nabi pernah berutang kepada seorang laki-laki berupa seekor unta betina yang masih gadis. kemudian Nabi menerima beberapa ekor unta (yang diserahkan orang pada Beliau ). Aku Beliau suruh mengembalikan pinjaman unta itu. Tapi aku tidak memperoleh seekor pun unta gadis, melainkan unta yang umurnya sudah empat tahun. Maka Beliau bersabda: "Sebaik-baik orang ialah yang paling bagus membayar utang.” Demikian Malik juga meriwayatkannya.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Bukhari, Nasai dan Ibnu Majah Dari Abu Hurairah R.A


    Allah menyayangi orang pemurah dalam membeli dan menjual atau berutang dan berpitutang. Seorang mukmin, bila membayar utang (kewajibannya) adalah dengan cara yang lebih baik dan berusaha menyempurnakan (menambahkan)nya. diiringi pula dengan sifat kepemurahannya, serta rasa gembira dan terima kasihnya. Begitu pula bila Dia menagih utangnya adalah dengan cara lemah lembut, memudahkan, serta memperhatikan kondisi lingkungan (tempat ia berada).

    dalam hal ini Rasulullah SAW memberikan kepada laki-laki itu unta yang lebih tua dan lebih baik, Dari unta yang dahulu pernah Beliau pinjam Dari laki-laki itu. Demikianlah cara membayar utang yang lebih baik.