Penyantun dan Perlahan-Lahan

  1. Hadis:

    إِنَّ فِيْكَ لَخَصَلْتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ تَعَالَى وَرَسُوْلُهُ الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ

    Artinya:
    Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua hal yang disukai Allah Ta'ala dan Rasul-Nya, yaitu (sifat) penyantun dan perlahan-lahan.

    Asbabul Wurud:
    Latar belakang historis Hadis ini terdapat dalam berbagai riwayat, yaitu riwayat Ya'la, Thabrani dan Baihaqi Dari Mazidah ibnu Malik al 'Ashri. Juga riwayat Abu Ya'la Dari al Asyaj R.A Riwayat pertama mengatakan: "Ketika Rasulullah SAW dan para sahabat sedang berbin cang-bin cang, tiba-tiba Nabi bersabda kepada mereka: "Akan muncul di sana beberapa penunggang kuda. Mereka adalah orang-orang Musyrik (timur) yang paling baik. Maka Umar berdiri dan menghadap kepada mereka (yang ditunjuk Rasulullah SAW itu). Dia jumpai 13 orang laki-laki sedang menunggang kuda. "Siapa orang- orang itu?”, tanya Umar. Mereka menjawab: Orang-orang itu berasal Dari Bani Abdul Qais.” Umat bertanya lagi: Apakah kedatangan kalian untuk berdagang? Mereka menjawab: tidak. Umar berkata: Ketahuilah, bahwa Nabi SAW baru saja menyebut-nyebut diri kalian. Mereka bertanya: Apakah penilaian Beliau baik? Umar berangkat membawa mereka menghadap Rasulullah SAW. Umar berkata kepada kaum tersebut: inilah sahabatmu yang kamu maksudkan. Rombongan tersebut serempak turun Dari kendaraan masing-masing. Ada yang berjalan biasa untuk mendekat kepada Rasulullah SAW, ada yang berlari, dan ada pula yang berjalan bergegas, sehingga mereka semuanya berada di hadapan Nabi. Mereka berangkat menemui Rasulullah SAW dalam keadaan tergesa-gesa, sehingga yang mereka pakai hanyalah sekedar pakaian untuk keperluan perjalanan saja. Asyaj - yang meriwayatkan cerita ini - agak tertinggal, karena Dia lah yang terkecil Dari rombongan yang datang dengan berkendaraan itu, sampai ia menghentikan kendaraannya. Maka harta benda rombongan itu dikumpulkan, dan hal itu terjadai di hadapan Rasulullah SAW sendiri. di dalam Hadis riwayAl-Baihaqi dan Zari' ibnu Amir al Abdi, katanya: "Kami bersegera turun Dari kendaraan. Kami mencium tangan Rasulullah SAW dan kakinya. Al Mundzir menunggu al Asyaj sampai datang! Lalu Dia berpakaian. dalam Hadis al Asyaj riwayat Imam Ahmad, disebutkan bahwa Al Asyaj mengeluarkan dua helai bajunya, berwarna putih, kemudian dipakainya. Dia berjalan, dan di hadapan Nabi Dia pegang tangan Nal» lalu menciumnya. Al Asyaj itu seorang (damim). Ketika Rasulullah SAW melihatnya Dia berkata: "Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya seseorang berkehendak pada dua bagian tubuhnya yang terkecil, yaitu lisan dan hati.” Maka Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya pada dirimu ada dua hal yang disukai Allah, yaitu (sifat penyantun dan perlahan-lahan (tidak suka buru-buru). Maka al Asyaj bertanya: Wahai Rasulullah SAW, apakah saya berprilaku demikian atau Allah menjadikan saya atau kedua hal itu yang disukai Allah dan Rasul-Nya? dalam sebuah riwayat, kemudian Nabi SAW bersabda kepada mereka: "Apakah kalian berbai'ah untuk diri kalian dan rombongan kalian? Maka rombongan itu berkata: "Benar." Maka al Asyaj berkata: ”Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya engkau tidaklah ada seseorang yang lebih mantap kebaikannya terhadap sesuatu Daripada berbai'ah kepada agamanya. Kami membai'ah engkau atas diri kami. dan kami akan mengutus orang-orang yang akan berdakwah mengajak mereka yang belum beriman. Maka siapa yang mengikuti perintah kami, Dia termasuk golongan kami, dan barang siapa yang enggan (menolak) kami akan memeranginya. "Rasulullah SAW bersabda: ”Engkau benar!” Sesungguhnya pada dirimu, terdapat dua hal? dan selanjutnya bunyi Hadis di atas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN