Dia ngkat Imam Agar Diikuti

  1. Hadis:

    إنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوْا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوْا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوْا جُلُوْسًا

    Artinya:
    Sesungguhnya dijadikan (Dia ngkat) imam itu agar diikuti (perbuatan­nya). Maka apabila Dia rukuk, hendaklah kamu rukuk, apabila Dia meng­angkat kepalanya, hendaklah kamu mengangkat kepalamu. Apabila Dia shalat dengan duduk, hendaklah kamu shalat dengan duduk..

    Asbabul Wurud:
    Dari Aisyah, katanya: ”Suatu waktu Nabi SAW menderita sakit (mengeluh karena sakit). Orang-orang pun berdatangan menjenguk Beliau. Maka Nabi SAW melakukan shalat sambil duduk, mereka ikut shalat (di belakang Nabi) dengan berdiri. Lalu Beliau isyaratkan: "Hendaklah kalian duduk pula!” Mereka pun duduk. Selesai shalat Nabi menjelaskan bahwa imam itu agar diikuti dan seterusnya bunyi Hadis di atas. Bukhari meriwayatkan Dari Anas bin Malik R.A , katanya: "Rasulullah SAW mengendarai kuda. Beliau merasa sakit di sebelah rusuk kanan. Anas mengatakan di hari itu Beliau melaksanakan shalat bersama kami sambil duduk, lalu kami ikut pula shalat sambil duduk. kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya dijadikan imam itu agar diikuti (perbuatannya.."dalam riwayat Anas, tak ada lafadh "shallaa jalisan” (Beliau shalat sambil duduk). lafadh itu Diriwayatkan oleh Bukhari Dari Abu Hurairah R.A

    Periwayat:
    Ibnu Abi Syaibah, Imam Ahmad, Bukhari, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban Dari Aisyah R.A