Majusinya Ummat Islam

  1. Hadis:

    إنَّه سَيَكُوْنُ أُنَاسٌ مِنْ أُمَّتِي يَضْرِبُوْنَ الْقُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ لِيُبْطِلُوْهُ وَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ وَيَزْعَمُوْنَ أَنَّ لَهُمْ فِي أَمْرِ رَبِّهِمْ سَبِيْلًا وَلِكُلِّ دِيْنٍ مَجُوْسٌ وَهُمْ مَجُوْسُ أُمَّتِي وَكِلَابُ النّارِ

    Artinya:
    Sesungguhnya akan ada orang-orang Dari kalangan ummatku yang mempertentangkan ayat-ayat Al-Qur'an satu sama lain, dengan maksud mereka hendak membatalkannya, dan mengikuti apa yang menimbulkan keraguan (karena menyerupai maknanya antara yang satu dengan yang lain), dan mereka meyakini berada dalam jalan yang diperin­tahkan Tuhan mereka. dan bagi setiap agama ada "Majusi."Mereka adalah Majusi Dari kalangan ummatku, dan serigala-nya neraka.

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana dalam al-Jami'ul kabir Dari Abu Hurairah, katanya: "Seorang laki-laki Dari sahabat berkata: "Wahai Rasulullah SAW, apakah artinya "Al-Adyaati dhabhan ?"(Kuda kuda perang yang lari terengah- engah)? Nabi menolak menjawabnya. Setelah itu ia melanjutkan pertanyaannya: Apa artinya "Al-muuriyaati qadhan"(Kuda-kuda ber­lari kencang yang memercikkan api Dari kakinya) ?"Nabi juga tidak menjawab. Ia ajukan lagi pertanyaan ketiga: Apa artinya "Al- mughiiraati shubhan"(Kuda-kuda yang menyerang musuh di waktu subuh) ?"Selesai laki-laki itu bertanya, Nabi membuka sorban dan kopiah laki-laki itu Dari kepalanya dengan tongkat Beliau. Beliau memperingatkan dengan Hadis di atas.

    Periwayat:
    Ibnu Asakir Dari Abu Hurairah. dalam sanadnya terdapat nama al-Bahtan ibnu Abdin yang dinilai lemah (dha'if).