Menziarahi Kubur

  1. Hadis:

    إِنِّي نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا وَلْتَزِدْكُمْ زِيَارَتُهَا أَجْرًا

    Artinya:
    Sesungguhnya aku pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah, dan tambahilah pahala kamu dengan menzia- rahinya.

    Asbabul Wurud:
    Kata Burairah: "Kami bersama Rasulullah SAW dalam suatu per­jalanan. Kami singgah, sedangkan jumlah kami semuanya hampir 1.000 orang. Beliau melaksanakan shalat dua raka'at bersama kami. kemudian Beliau menghadapkan mukanya kepada kami. Air mata Beliau mengalir membasahi pipi. Umar pun berdiri dan bersedia mengganJikan (segala persoalan yang dihadapi Nabi) dengan dirinya. Umar bertanya: "Apa yang engkau rasakan wahai Rasulullah SAW ?"Beliau menerangkan "Sesungguhnya aku mohon izin kepada Allah untuk mendo'akan keampunan bagi ibuku (istighfar), tetapi Tuhan tidak mengizinkanku. Maka mengalirlah air mataku sebagai tanda kasih sayang kepadanya (yang melepaskannya) Dari api neraka. Sesungguhnya aku pernah melarang kamu…"dan seterusnya.

    Periwayat:
    Thahakh dalam al-Atsar Dari Buraidah r.a dan Dari Sa'id berbunyi: "Nahaitukum 'an ziyaaratil qubuuri fazuuruuhaa, fainna fiihaa 'ibratan. (Aku larang kamu menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah, karena sesungguhnya dalam menziarahi kubur itu terdapat pelajaran).