Makna Sabilillah

  1. Hadis:

    إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيْرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يَعُفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيْلِ اللهِ َوَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيْلِ الشَّيْطَانِ

    Artinya:
    Jika ia keluar meninggalkan rumah, berusaha (mencari penghidupan) untuk menghidupi anaknya yang masih kecil, maka Dia bekerja dalam jalan Allah (sabilillah). dan jika Dia keluar rumah, berusaha (mencari penghidupan) untuk melayani kedua orang tuanya yang sudah tua renta, maka Dia bekerja dalam jalan Allah (sabilillah). Jika Dia keluar rumah, berusaha (mencari penghidupan) untuk menghidupi dirinya sendiri, yang Dia memeliharanya, maka Dia bekerja dalam jalan Allah. Jika Dia keluar rumah, berusaha (mencari penghidupan) karena r iya' (mencari nama) dan saling membanggakan, maka Dia bekerja dalam jalan setan.

    Asbabul Wurud:
    Ka'ab berkata: "Seorang pria menjumpai Rasulullah SAW yang menceritakan tentang sahabat-sahabatnya yang rajin dan gigih bekerja, yang menimbulkan rasa kagum. Mendengar hal itu Beliau bersabda: "Jika ia keluar meninggalkan rumah?. dan seterusnya, bunyi Hadis di atas.

    Periwayat:
    Thabrani dalam al-Jami'ul Kabir Dari Ka'ab ibnu 'Ajzah R.A Thabrani mengatakan tidak Diriwayatkan Hadis Dari Ka'ab melainkan Dari isnad ini. Al-Haitsami mengatakan riwayAt-Thabrani sanadnya shahih.


    Niat yang benar menjadikan amal manusia yang biasa dilakukannya sebagai ibadah. Sesungguhnya pahala amal itu tergantung kepada niat. Bila Dia berusaha mencari penghidupan dengan niat yang disyariatkan agama, yaitu memberikan belanja kepada anak kecil (yang masih dalam tanggungannya) atau untuk melayani kepentingin orang tua yang sudah renta, atau untuk menahan diri (agar tidak meminta-minta), maka Allah menilai usaha itu sebagai bekeija dalam sabilillah, seperti halnya jihad.

    Ada di antara dosa-dosa yang tidak bisa dihapuskan dengan hanya puasa dan tidak pula dengan shalat, melainkan Dia dihapuskan dengan usaha dalam mencari penghidupan. Apabila usaha dijalankan karena (riyAl) mengharapkan nama atau agar menjadi populer (sum'ah), maka alangkah celakanya, karena orang itu sudah berada pada jalan setan.