Saudara Sepersusuan (Radha'ah)

  1. Hadis:

    اُنْظُرْنَ مِنْ إِخْوَانِكُنَّ فَإنَّمَا الرَّضَاعَةُ مِنَ الْمَجَاعَةِ

    Artinya:
    Kalian perhatikanlah, siapakah saudara-saudara perempuan kalian, karena sesungguhnya sepersusuan itu hanyalah dalam masa lapar (air susu menjadi bahan makanan utama bayi).

    Asbabul Wurud:
    Sebagaimana dalam Shahih Bukhari Dari Aisyah, katanya: "Sesungguhnya Nabi SAW masuk ke dalam rumah Aisyah. Ketika itu datang bertamu seorang laki-laki. Seolah-olah berubah wajah Beliau , seolah-olah Beliau tidak suka dengan kehadiran laki-laki itu. Maka cepat-cepat aku jelaskan: "Sesungguhnya Dia itu saudaraku."Maka Beliau bersabda: "Kalian perhatikanlah… dan seterusnya.

    Periwayat:
    Ahmad, Bukhari dan Muslim Dari Aisyah.


    Hadis ini memberikan pelajaran bahwa sepersusuan (ridha'ah) yang diharamkan berdua-duaan karenanya adalah terjadi di masa seorang bayi menutupi kebutuhan makan (menghilangkan laparnya) dengan air susu, sehingga air susu itu menjadi makanan utama (gizinya). Air susu yang akan menumbuhkan daging, memperkuat tulang. Sehingga tidak cukup menyusu bagi bayi yang tidak mengenyangkannya, kecuali makanan roti. Keadaan demikian dipandang sama dengan anak yang menyusu (pada orang lain di luar ibunya) setelah ia berusia lebih dua tahun, atau ia menyusu kurang Dari lima kali (yang tidak menyebabkan terhalang­nya Perkawinan), walaupun umurnya di bawah dua tahun.