Tata Tertib Umrah

  1. Hadis:

    اِخْلَعْ عَنْكَ الْجُبَّةَ وَاغْسِلْ عَنْكَ أَثَرَ الصُّفْرَةِ أَوِ الْخُلُوْقِ وَاصْنَعْ فِي عُمْرَتِكَ مَا صَنَعْتَ فِي حَجَّتِكَ

    Artinya:
    "Tanggalkan jubahmu, cuci bekas-bekas warna atau parfum Dari baju ihram dan badanmu, kemudian lakukan umrahmu seperti hajimu."

    Asbabul Wurud:
    Sebab Nabi bersabda demikian sebagaimana yang Diriwayatkan oleh Shafwan, ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhamad SAW memakai jubah dan bekas harum-haruman, orang tersebut bertanya: "Bagaimana semestinya aku melakukan umrah menurutmu ya Rasulullah SAW?." Jawab Rasulullah SAW: 'Tanggalkan dan seterusnya."

    Periwayat:
    At-Thahawi dalam: Musykilul Atsar" Dari Shafwan bin Ya'la bin Umayyah.


    Memakai harum-haruman dan pakaian berwarna terlarang saat umrah. Memakainya sebelum ihram menurut setengah ulama, boleh. Tetapi menurut Mazhab Maliki sisa yang masih tertinggal di badan atau di pakaian ihram manakala terbawa ihram hukumnya haram dan wajib membukanya dengan segera serta membayar fidyah. pendapatnya berbeda dengan pendapat jumhur (kebanyakan) ulama. Demikian pula diharamkan memakai baju atau jubah atau pakaian yang berjahit.