Tanggung Jawab Terhadap Saudara

  1. Hadis:

    إِخْوَانُكُمْ خَوَلَكُمْ جَعَلَهُمُ اللهُ قِنْيَةً تَحْتَ أَيْدِيكُم فَمَنْ كَانَ أَخُوْهُ تَحْتَ يَدِهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِنْ طَعَامِهِ وَلِيُلْبِسْهُ مِنْ لِبَاسِهِ وَلَا يُكَلِّفُهُ فَإِنْ كَلَّفَهُ مَا يَغْلِبُهُ فَلْيُعِنْهُ

    Artinya:
    "Saudara-saudaramu adalah pembantumu yang telah dijadikan Allah milik di bawah tanganmu. Maka siapa yang saudaranya di bawah tanggungjawabnya, hendaknya diberinya Dari makanannya dan diberinya pakaian Dari pakaiannya dan tidak membebaninya. Barang siapa membebaninya dengan beban yang memberatkannya maka hendakrya Dia menolongnya."

    Asbabul Wurud:
    Al-Bukhari dan lain-lain telah meriwayatkan bahwa Ma'rur bin Suwaid telah melihat Abu Dzar membawa pakaian demikian pula pembantunya. kemudian Ma'rur menanyakan hal itu kepada Abu Dzar. Abu Dzar menyebutkan bahwa Dia telah memperingatkan seorang laki-laki yang menghinanya dengan cara menghina ibunya. Saat orang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, Abu Dzar memberitahukannya kepada Beliau. Kata Beliau : "Sesungguhnya engkau seorang manusia yang di dalam dirimu masih ada sifat jahiliyah." kemudian bersama seperti matan Hadis di atas.

    Periwayat:
    Imam Ahmad, Al-Bukhari, Muslim dan Ulama Hadis lainnya kecuali An-NaSa'i Dari Abu Dzar Al Ghifari.


    "Al Khawal"jamak Dari "khaail"artinya 'khaadim", pembantu yang diberi kepercayaan melaksanakan berbagai urusan dan memeliharanya.

    Rasulullah SAW bermaksud dengan sabdanya ini mengingatkan umatnya agar mereka tidak berbuat semena-mena terhadap orang-orang yang berada di bawahnya sebab semua manusia bersaudara. "Kalian semuanya Dari Adam dan Adam Dari tanah." dan jika mereka benar-benar merasa bersaudara di dalam agama, hal ini justru lebih memperkuat ikatan. Mereka semuanya tuan, pelayan, saudara harus hidup di bawah naungan Islam, rahmat seluruh alam.