MenghinDari Kebosanan

  1. Hadis:

    أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِالْقَصْدِ عَلَيْكُم بِالْقَصْدِ فَإِنَّ الله تَعَالَى لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا

    Artinya:
    "Wahai manusia, hendaklah kalian sederhana (dalam shalat), hendaklah kalian sederhana (dalam shalat), karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga engkau sendiri bosan.

    Asbabul Wurud:
    Dijelaskan di dalam "Sunan Ibnu Majah” bersumber Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW telah lewat di depan seorang laki-laki yang sedang shalat di atas sebuah batu. kemudian Nabi pergi ke sebuah daerah di sekitar Makkah. di sana Beliau Dia m cukup lama dan akhirnya balik kembali, didapatinya orang tersebut masih berdiri shalat. Beliau menggengam kedua tangannya seraya bersabda: "Wahai manusia, hati-hati…” dan seterusnya.

    Periwayat:
    Ibnu Majah, Ibnu Ya'la Dari Jabir R.A Menurut Al Mundzir dalam isnad Ibnu Majah, Hadis ini Hassan.


    "Allah menghendaki bagimu kemudahan dan tidak menghendaki bagimu kesulitan."(Q. 2: 185). Maka semangat yang keterlaluan dalam ibadah hanya akan menimbulkan kebosanan. Sedikit namun terus-menerus lebih baik Dari banyak yang melahirkan kejemuan. Rasulullah SAW manusia yang paling taqwa namun Beliau berpuasa dan berbuka, Beliau shalat malam dan tidur serta mengakhni kaum wanita. Beliau benci kepada orang yang terus-menerus berpuasa dan pantang nikah.

    Beliau pernah menegur Mu'adz yang mengimami orang-orang terlalu lama. Kata Beliau : "Ya Mu'adz apakah engkau menjadi tukang fitnah? Jika engkau mengimami orang, ringankanlah shalatmu sebab di antara mereka ada yang lemah, sakit dan mempunyai keperluan." Juga sabda Beliau : "Hati-hati berlebihan dalam agama sebab bin asanya ummat sebelum kamu lantaran berlebihan dalam agama."