Asbabun Nuzul Surat Al-Mu'awwidzatain Ayat Falaq 1-5 Nas 1-6 - Imam as Suyuthi : Peristiwa Tentang Sihir Yang Mengenai Nabi

  1. “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (Al-Falaq) “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” (An-Nas)
    Al-Baihaqi meriwayatkan dalam “Dala'il An-Nubuwwah” dari jalur Al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, ia mengatakan; Rasulullah sakit parah. Kemudian datanglah dua malaikat kepada beliau. Salah satu di antara keduanya duduk di sisi kepada beliau dan yang satunya lagi duduk di dekat kedua kaki beliau. Malaikat yang ada di kaki berkata kepada malaikat yang ada di kepala, “Bagaimana menurutmu?” Malaikat di kepala menjawab, “Guna-guna.” Malaikat di kaki berkata, “Apa itu guna-guna?” Malaikat di kepala menjawab, “Sihir.” Malaikat di kaki berkata, “Siapa yang menyihir beliau?” Malaikat di kepala menjawab, “Labid bin Al-A’sham orang Yahudi, sihirnya berupa gulungan.” Malaikat di kaki bertanya, “Di mana ia sekarang?” Malaikat di kepala menjawab, “Di sumur milik keluarga Fulan yang ada di bawah batu besar di dalam gulungan. Carilah gulungan tersebut. Kuraslah air sumurnya dan angkatlah batu besar itu kemudian ambil gulungan tersebut lalu bakarlah.
    Ketika masuk pagi hari, Rasulullah mengutus Ammar bin Yasir bersama sekelompok orang. Mereka lalu mencari gulungan tersebut. Ternyata airnya seperti air hena. Mereka lalu menguras air sumur itu. Setelah itu mereka mengangka batu besar dan mengeluarkan gulungan tersebut. Selanjutnya mereka membakar gulungan itu. Ternyata di sana ada sembilan belas simpul. Akhirnya turunlah dua surat tersebut. Ketika beliau membaca ayat, maka satu simpul terlepas. Dua surat itu adalah Al- Falaq dan An-Nas. (1)
    Hadits ini memiliki penguat dalam kitab shahih tanpa menyebutkan turunnya kedua surat itu, ada pula penguat atas turunnya kedua surat tersebut. (2)
    Abu Nu’aim meriwayatkan dalam Ad-Dala'il dari jalur Abu Ja’far Ar- Razi dari Ar-Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik, ia mengatakan; Orang- orang Yahudi melakukan sesuatu terhadap Rasulullah sehingga beliau merasakan sakit yang sangat. Para sahabat kemudian masuk menemui beliau karena mereka menyangka ada sesuatu yang terjadi pada beliau.
    Jibril kemudian mendatangi beliau dengan membawa Al-Mu’awwidzatain (dua surat untuk meminta perlindungan Allah). Kemudian beliau membaca keduanya lalu bisa keluar menemui para sahabatnya dalam keadaan sehat. (3)
    Inilah akhir dari kitab ini. Segala puji hanya bagi Allah atas kesempurnaan. Semoga shalawat senantiasa tercurah ke hadirat Sayyidina Muhammad, utusan Allah. Semoga penghormatan dan keselamatan senantiasa terlimpah kepada beliau.

    Sumber artikel:
    Buku Asbabul Nuzul: Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur'an
    Buku disusun oleh Muchlis M. Hanafi (ed.)
    Buku diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2017


    1. Al-Baihaqi (6/248) meriwayatkan dalam Ad-Dala'il.
    2. Asalnya diriwayatkan Al-Bukhari (5766) dalam Bab fi Ath-Thibb dan Muslim, 2186 dalam Bab fiAs-Salam.
    3. Lihat Ibnu Katsir (6/419) dan seterusnya, serta Al-Qurthubi (10/7720 dan seterusnya.

    Catatan: Al-Qurthubi mengatakan, dua surat ini juga disebut dengan al-muqasyqisyatan yang berarti membebaskan dari kemunafikan.