Ayat ini turun untuk membatalkan klaim kaum Yahudi bahwa mereka mendapatkan kebaikan yang sangat banyak. Allah menegaskan, Dialah pemilik kalimat yang sempurna dan tak terbatas keagungannya. Turunnya ayat ini juga masih berkaitan dengan kisah yang disebutkan dalam sebab nuzul Surah al-Isra>’/17: 85.
Ayat ini turun sebagai tanggapan kepada seorang sahabat Nabi yang ingin mendapatkan tempat yang mulia di surga.
Ayat ini turun untuk memberi arahan kepada Rasulullah agar dengan setia melayani maksud kedatangan para sahabatnya dan tidak meninggalkan mereka hanya demi menyambut kedatangan para pembesar kaum kafir.
Ayat ini turun berkaitan dengan pernyataan Ka‘ab bin al-Asyraf, salah seorang pemuka di Madinah, yang mengatakan kepada penduduk Mekah bahwa mereka lebih baik daripada Nabi Muhammad.