Seorang sahabat melapor kepada Nabi bahwa ia mengharamkan dirinya makan daging karena khawatir tidak bisa mengendalikan syahwatnya. Untuk meluruskan hal ini turunlah ayat di atas.
Ayat ini turun ketika terjadi pertengkaran antara kaum Muhajirin dengan kaum Ansar. Mereka saling membanggakan kelompok masing-masing sehingga kelompok yang lain tersinggung. Hal tersebut terjadi karena mereka dalam keadaan mabuk sehingga tidak mampu mengendalikan diri
Ayat ini turun untuk menjawab keresahan sebagian sahabat terkait teman-temannya yang wafat sebelum sempat meninggalkan kebiasaan minum khamar, sedangkan ayat yang mengharamkan khamar baru turun setelah mereka wafat.