Ayat ini turun terkait kesepakatan beberapa orang dari kalangan Yahudi untuk berpura-pura beriman kepada Al-Qur’an pada pagi hari, kemudian mengingkarinya kembali pada sore hari. Dengan cara ini mereka berupaya mempengaruhi umat Islam untuk kembali pada kekafiran.
Ayat ini turun dilatarbelakangi perselisihan antara seorang sahabat bernama al-Asy‘as\ bin Qais dengan seorang Yahudi terkait kepemilikian sebuah sumur. Sebetulnya sumur itu benar milik sahabat tersebut, namun karena ia tidak mempunyai saksi, sedangkan pria Yahudi itu berani bersumpah bahwa sumur itu miliknya, sumur itu pun berpindah kepemilikan.
Keempat ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa yang menimpa seorang pria dari kalangan Ansar. Setelah sekian lama masuk Islam, ia kemudian murtad. Menyesal dengan keputusan itu, ia pun bertobat.
Ayat ini turun berkaitan dengan seorang pria dari Suku Quraisy yang gemar berderma, sedangkan budaknya selalu saja melarang tuannya itu berbuat demikian.