Syekh Ammar merupakan Imam Besar Masjidil Aqsha yang sering berkunjung ke pesantren-pesantren di Indonesia
Pondok Pesantren memiliki kontribusi besar dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama melainkan juga ilmu pengetahuan umum
Dalam mauidzah-nya, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum, M. Najih Arromadloni menyampaikan bahwa menerapkan protokol kesehatan merupakan perintah agama yang bersifat wajib dan prioritas menjadi bagian dari hifdz al-nafs (menjaga jiwa) yang termasuk dalam daruriyat al-khams (lima pilar utama hukum Islam).
“Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas, ikhlas, ikhlas,” pesan KH. Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Gontor kepada para wali santri.
Rekruitmennya cukup sulit. Sarat masuk menjadi penghuni pesantren ini harus puasa ngrowot 40 hari, 1 tahun, 2 tahun sampai 3,5 tahun. Setiap santri baru diberi masa puasa berbeda. Setelah lulus dilanjutkan puasa dawud.
Wadah Silaturrahim Khotib Indonesia (WASATHI) mengadakan Workshop Khotib Moderat 2021 dengan tema, “Penguatan Literasi Moderasi Islam Melalui Khotib Jum’at”.
Ada banyak cara dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki cara pandang moderat (wasathiyah). Salah satu contohnya adalah sebagaimana diselenggarakan oleh Lembaga Daulat Bangsa.
Sebanyak 250 dari 3200 santri di Pondok Pesantren Al Ittihad, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendapat pelatihan jurnalistik dari program Metro TV berbagi.
pondok pesantren menyalurkan sejumlah bantuan berupa uang dan pakaian layak pakai guna meringankan beban orangtua santri yang terdampak banjir di Kabupaten Karawang.
Adalah Fauzi, santri Pesantren Al-Ittihad Cianjur yang berasal dari Seruway, Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam.