"Ketakutan terhadap Allah tidak harus dibenturkan dengan menanyakan; lebih takut mana? kepada virus atau kepada Allah".
Pengumuman penundaan ini diedarkan melalui Surat Pemberitahuan nomor NJ-B/0208/A.III/03.2020 tertanggal 15 Maret 2020. Surat ini ditandatangani Pengasuh, KH. Moh Zuhri Zaini; dan Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid. "Peringatan haul dan harlah ke-71 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo yang dilaksan
Menindaklanjuti anjuran pemerintah terkait upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran corona virus (Covid-19), Pesantren Tebuireng Jombang akan menutup sementara akses peziarah menuju Komplek Maqbaroh Tebuireng. Kebijakan itu akan diberlakukan mulai Senin, (16/3) pukul 00.00 WIB.
Berita duka kembali menyebar dini hari Kamis 12 Maret 2020. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. KH. Tamam Kamali pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon berpulang ke Rahmatullah.
Mewakili Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum, M. Najih Arromadloni, menyatakan bahwa program ini diinisasi atas dasar keprihatinan terhadap ancaman negara saat ini yang bersifat non-konvensional, seperti propaganda dan intoleransi.
Usai wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), belakangan beredar foto dua kucing milik Gus Sholah. Foto itu kemudian menjadi viral lantaran tersebar di sosial media dengan caption postingan ‘Dan kucing-kucing di rumah Gus Sholah pun merasa kehilangan beliau’.
Salah satu senior dan Pakar Ushul Fikih Tebuireng, KH. Johari telah meninggal dunia pada Senin (27/1) di RSUD Jombang. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Keluarga Besar Pesantren Tebuireng berduka.
Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un… Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid berpulang ke rahmatullah, pukul 20.55 WIB malam ini.
Dalam rangka memenuhi dan melayani kebutuhan belanja pendidik, siswa-siswi dan masyarakat sekitar, Yayasan Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin (YPPRT) Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mendirikan Mini Market Modern (M3) sejak tahun 2015.
Kata "Annuqayah", secara etimologi, bermakna "bersih" atau "murni". Akan tetapi, ketika nama ini diacukan kepada nama Pondok Pesantren Annuqayah yang beralamat di Guluk-Guluk, Sumenep, maka yang dimaksud dari nama tersebut adalah nama kitab karya As-Suyuthi.