Keempat santri tersebut ialah, Farah Nurul Badriyah-Juara Satu Baca Kitab Ihya’ Ulumuddin Putri, Alfan Jamil-Juara Tiga Baca Kitab Fathul Qorib Putra, Dwi Irodah-Juara Satu Baca Kitab Fathul Qorib Putri dan Laila Nur Maharani-Juara Dua Baca Kitab Fathul Qorib Putri,
Tiba tiba beliau berseru….”ROSULULLOOH RAWUH”… dan di saat itu pula Romo KH. Rofi’usy Syan kapundut, mengikuti makhluk mulia yang sangat sangat dicintainya,
Munculnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Agama yang digodok DPR RI merupakan mendorong pemerintah dalam mengafirmasi pesantren dengan segala bentuk kekhasannya.
LaD, Tgk H Muhammad Hatta mengatakan, RUU Pesantren sangat penting memuat Ahlusunnah wal Jama’ah berdasarkan kepada manhaj Asya’irah (Abu Hasan
Dikatakan, rekomendasi ulama dayah terkait penyempurnaan RUU Pesantren akan segera dilaporkan kepada Plt Gubernur Aceh
Ulama dan umara se Aceh membahas tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di Hotel Madinah, Lampriet, Banda Aceh, sejak 14 s.d 15 November 2018.
Pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Kalimantan Barat gelar upacara Apel Hari Santri Nasional yang dihadiri langsung oleh Pengurus Besar Rois Aam Nahdlatul Ulama. Yaitu KH.Miftahul Akhyar sekaligus sebagai Inspektur Upacara. Sabtu (27/10)
Selain untuk mengenang kepahlawanan para ulama dan santri, Hari Santri yang akan digelar pada 22 Oktober 2018 harus dimanfaatkan untuk menegaskan kembali semangat kebangsaan kalangan pesantren, penerimaan pada Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pihak telah menyatakan tertarik untuk berinvestasi di bidang waste energy (pengolahan sampah menjadi energi) di Banda Aceh.
Sebagai bentuk perhatian NU, untuk membantu penanganan darurat Nahdlatul Ulama (NU) mengirimkan Tim NU Peduli tahap pertama. Tim ini terdiri dari lima orang dengan spesifikasi kemampuan asessmen dan SAR. Tim ini didatangkan dari Jakarta dan Jawa Tengah