Ketika Gus Dur menjadi Presiden RI, beliau mengirim tim ekonominya ke AS untuk bertemu dan meminta pandangan Presiden Bill Clinton tentang ekonomi Indonesia yang saat itu sedang didera krisis.
Sekedar untuk mengenang kembali salah satu sosok Guru Bangsa terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dan berikut di antara Humor-humor beliau Gus Dur.
Suatu hari, ada seorang aktivis LSM dari Indonesia diundang Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Dia tidak bisa bahasa Inggris,
Zaman Orde Baru, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selalu diawasi rejim Soeharto. Mau bicara di forum selalu dipersulit bahkan dilarang-larang.
“Elo mau duduk di sebelah gue supaya bisa ngajak gue tidur entar malem…!, Gak sopan banget sih loe…!?"
Untuk memastikan perekonomian rakyat berjalan mulus dan lancar menjelang iedul fitri, Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan menteri perdagangannya, Al-Mukarrom Syaik Abdillah Ihsanuddin Al-Samarqandi, memantau pasar.
Duet kepengurusan Kyai Imron Hamzah dan Kyai Hasyim Muzadi di PWNU Jatim diwarnai oleh beberapa peristiwa yang menyeret perhatian publik. Ada Istighotsah Kubro yang melibatkan ribuan orang. Kemudian masalah penentuan awal Ramadhan dan awal syawal, dsb.
Kisah ini mungkin humor yang paling “mabok” dari Gus Dur. Tunjukkan ke saya kalau ada presiden yang berbuat lebih daripada cerita ini, dalam arti GILA-nya.
Alkisah, Abu Nawas berjalan di tengah pasar, sambil melihat ke dalam topinya, lalu tersenyum bahagia.