Khalifah Umar bin Khattab r.a, sosok pemimpin besar yang dikenal dengan keberanian, keadilan, dan ketegasan, ternyata juga menyimpan kisah luar biasa tentang kesabaran dan kasih sayang dalam rumah tangga.
Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan, di antaranya ialah mendapat keutamaan dihindarkan dari api neraka, dijauhkan dari sifat munafik, dan dibalas pahalanya dengan berlipat ganda. Shalat berjamaah juga memberikan peluang besar diterimanya shalat ketimbang shalat sendiri.
Dalam kehidupan yang fana ini, manusia sering terjebak dalam keasyikan duniawi yang melalaikan. Harta, kekuasaan, dan berbagai kenikmatan sementara menjadi prioritas, hingga banyak yang mengabaikan tujuan utama penciptaan mereka, yakni beriman dan tunduk kepada Allah SWT.
Jodoh itu siapa yang tahu? Jodoh itu di tangan Tuhan. Tapi meski demikian, jodoh juga merupakan rezeki Allah SWT. Karenanya, perlu kiranya juga diusahakan untuk mendapatkannya.
Orang yang bersyukur adalah orang yang tahu ingin berterima kasih. Bukan sembarang atau menentang rezeki yang kita peroleh, tetapi renungkan sementara; yang memberi kita rezeki itu adalah Sang Maha Agung. Ini saja sudah pantas buat kita bersyukur karena sedikit atau banyak kita masih pantas dan diberi rezeki oleh Allah SWT. Alhamdulillah…
Kritik-kritik Ibrahim bin Adham terhadap kehidupan masyarakat yang banyak dipenuhi oleh sikap hipokrit senantiasa mengena. Kritik-kritik moralnya begitu tajam, demikian juga kritik sosialnya.
Bagi Mbah Wahab, umat Islam harus mempunyai semangat juang yang tinggi dalam menebarkan kebaikan. Tidak boleh berputus asa dan selalu mempunyai harapan baik di manapun dan kapanpun.
Allah mengajarkan kepada Nabi Musa bahwa kesembuhan bukan datang dari obat atau tanaman, tetapi dari kehendak-Nya. Obat hanya sarana yang diizinkan Allah untuk membantu kesembuhan.
Dalam tradisi Islam, bertawassul kepada Nabi SAW dipandang sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau, serta pengakuan atas kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya sebagai rasul terakhir.
Alkisah, seorang tokoh ulama Mu’tazilah, suatu ketika ingin melamar salah satu putri seorang qodhi (hakim) yang berada di Makkah. Sementara, qodhi tersebut adalah seorang penganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah.