LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Senin Kliwon, 13 Januari 2025 | 13 Rajab 1446
Hikmah
Meneladani Kesabaran Kiai Hamid Pasuruan dalam Membina Keluarga Bahagia
Di balik nama besar seorang Kiai Hamid Pasuruan, tersimpan kisah perjuangannya yang luar biasa. Salah satunya adalah perjuangan Kiai Hamid dalam membina keluarganya.
Kisah KH Abdul Karim Saat Ditempatkan di Desa Lirboyo
Cerita ini dituturkan oleh KH. M. Abd. Aziz Manshur dalam peringatan satu abad Ponpes Lirboyo.
Kisah Mimpi Buruk Imam Junaid Al Baghdadi
Dalam mimpi itu, Imam Junaid didesak untuk meminta maaf atas perbuatannya tersebut
Kesaksian Pak Masykur Pandanaran tentang Kewalian Mbah Hamid Pasuruan
Kisah ini dialami oleh pak Masykur mengenai Mbah kyai Hamid Pasuruan –yang insya allah- juga waliyullah
Kisah KH Sholeh Qosim yang Wafat dalam Keadaan Bersujud
Kiai Sholeh Qosim sudah tidak asing bagi Nahdliyyin. Kiai kelahiran Sidoarjo 1930 ini, dikenal sebagai kiai yang konsisten memegang Khitthah NU. Di samping itu, keteguhannya dalam menegakkan NKRI tak perlu diragukan lagi.
Kisah Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Menyesal Saat Keinginannya Dikabulkan
Suatu malam di bulan ramadhan, Abuya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki sangat sibuk dengan banyak hal, sehingga beliau baru siap untuk beristirahat pada pukul dua dini hari.
Faedah Membaca Shalawat Khidriyah Usai Shalat 5 Waktu
Salah satu bacaan yang selalu disampaikan almarhum KHR. As' ad Syamsul Arifin ialah Shalawat Khidriyah.
Mengenal Guru-Guru Mbah Hasyim Asy'ari
Seperti apa yang telah maklum bahwa pada tahun 1892 M, Mbah Hasjim Asy'ari pergi menimba ilmu ke Mekah, di sana beliau berguru kepada banyak ulama dan masyayikh, di antaranya adalah:
Nabi Khidir Pernah Datang sebagai Pengemis, Ini Kisahnya
Guru mulia Hubabah Ummu Salim (istri Habib Umar bin Hafidz) biasa baca alfatihah 150 kali setiap hari. Demikian juga KH Hamid Pasuruan yang biasa membaca Alfatihah 100 kali tiap hari. Keduanya sering didatangi Nabi Khidir AS.
Ini Penjelasan Tauhid Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Kendati Syekh Abdul Qadir al-Jailani menggambarkan ihwal Hadarah al-Quds sebagai maqam tertinggi salik yang telah bermakrifatulLah, beliau qaddasahulLah dengan penuh arif bijaksana terus mendorongkan harapan besar kepada kita untuk bisa menggapai maqam ahli tauhid itu.
