Hikmah

 

Karomah Abah Guru Sekumpul (10): Buah Rambutan yang Seketika Ada di Tangan

Ketika beliau Abah Guru Sekumpul masih tinggal di Kampung Keraton, biasanya setelah selesai pembacaan maulid, beliau duduk-duduk dengan beberapa orang yang masih belum pulang.

Karomah Abah Guru Sekumpul (9): Uang yang Tidak Ada Habisnya

Pada suatu hari, datang rombongan para Habaib dari berbagai daerah ke Kalimantan Selatan, tepatnya ke kediaman KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Abah Guru Sekumpul).

Karomah Abah Guru Sekumpul (7): Suara dari Jendela Abah Guru

Habib Sholeh BSA yang berasal dari Jawa, baru tinggal di Kalimantan Selatan, kemudian beliau mengajar di Al Falah. Beliau mengajak istri yang baru dinikahinya, seorang syarifah dari kalangan kaya.

Wasiat Penting Datok Tambok untuk Warga Nahdliyin

Wasiat ini dikisahkan kembali oleh cucu beliau, L. M. Wildan Arsyad, S.Pd.I. Berikut ini adalah wasiat dari Datok Tombok.

Karomah Abah Guru Sekumpul (6): Mempertemukan Habib dengan Rasulullah SAW

Di Tarim sana, Hadramaut, kota para Habaib dan banyak melahirkan para Quthub, ada seorang Habib Sepuh yang bernama Habib Ahmad Assegaf r.a yang mengarang qasidah "Baina katifaihi 'alaamah".

Karomah Abah Guru Sekumpul (5): Membelah Diri

Ada Seorang murid yang termasuk dekat dengan Abah Guru Sekumpul menceritakan ketika ia berkunjung ke rumah Abah Guru Sekumpul.

Karomah Abah Guru Sekumpul (4): Harumnya Baju Malebihi Harumnya Kasturi

Karomah ini dikisahkan langsung oleh Umi Ela (Ibunda H.Muhammad Amin Badali dan H.Ahmad Hafi Badali)

Meniru Tidur Sambung ala Gus Dur

Sudah masyhur, Gus Dur sering tidur di berbagai forum ilmiah, lalu bangun menyampaikan pemaparan sesuai tema, seolah-olah nyambung dengan uraian narasumber-narasumber sebelumnya. Padahal sebelumnya benar-benar tidur, sangat nyenyak pula.

Karomah Abah Guru Sekumpul (3): Membuka Kewalian Seorang Sayyid

Dikisahkan oleh Habib Husein Alaydrus dari Singa Mahakam, ada seorang Sayyid yg setiap Hari duduk-duduk Di Tempat Perjudian.

Karomah Abah Guru Sekumpul (2): Angin Kencang Ketika Dihukum Sang Ayah

Abah Guru sejak kecil dididik dengan sangat ketat oleh orang tuanya. Sang ayah (Guru Abdul Ghani) selalu mengawasi sang anak dengan sangat ketat.