Wasiat ini dikisahkan kembali oleh cucu beliau, L. M. Wildan Arsyad, S.Pd.I. Berikut ini adalah wasiat dari Datok Tombok.
Di Tarim sana, Hadramaut, kota para Habaib dan banyak melahirkan para Quthub, ada seorang Habib Sepuh yang bernama Habib Ahmad Assegaf r.a yang mengarang qasidah "Baina katifaihi 'alaamah".
Ada Seorang murid yang termasuk dekat dengan Abah Guru Sekumpul menceritakan ketika ia berkunjung ke rumah Abah Guru Sekumpul.
Karomah ini dikisahkan langsung oleh Umi Ela (Ibunda H.Muhammad Amin Badali dan H.Ahmad Hafi Badali)
Sudah masyhur, Gus Dur sering tidur di berbagai forum ilmiah, lalu bangun menyampaikan pemaparan sesuai tema, seolah-olah nyambung dengan uraian narasumber-narasumber sebelumnya. Padahal sebelumnya benar-benar tidur, sangat nyenyak pula.
Dikisahkan oleh Habib Husein Alaydrus dari Singa Mahakam, ada seorang Sayyid yg setiap Hari duduk-duduk Di Tempat Perjudian.
Abah Guru sejak kecil dididik dengan sangat ketat oleh orang tuanya. Sang ayah (Guru Abdul Ghani) selalu mengawasi sang anak dengan sangat ketat.
Suatu sore, ketika Guru Zaini (Abah Guru Sekumpul) masih berusia belasan tahun, datang temannya yang masih familinya. Temannya itu mengajak untuk jalan-jalan ke pasar.
“Bib, sebulan yang lalu saya bermimpi dengan Baginda Rasul, dalam mimpi itu saya disuruh bertabaruk ke antum oleh baginda Rasul karena..
KH. M. Husain Ilyas menyampaikan beberapa hal tentang Pernikahan, diantaranya: Berdoa agar aqad nikah barokah, rumah tangganya berkah bahagia, dan mendapat anak anak minassholihin.