Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa Al- Imam Malik bin Anas pernah menangis ketika berbuka puasa. Tangisan itu membuatnya tidak sanggup membendung cucuran air matanya yang mengalir membasahi janggutnya.
Seringkali kita terlalu sibuk mengejar dunia, tanpa memikirkan akhirat yang sebenarnya merupakan tujuan utama kita. Kita lupa bahwa akhirat adalah tempat yang kekal, sedangkan dunia hanyalah tempat sementara yang akan kita tinggalkan suatu hari nanti.
Syekh Ramadhan Al-Buthi memberikan nasihat yang sangat berharga bagi umat Islam. Salah satu nasehat beliau yang sangat berkesan adalah ketika beliau mengingatkan bahwa ibadah bukanlah segalanya.
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya jika kita sampai meninggal dunia tanpa sempat menunaikan shalat?
Rasa bangga terhadap diri sendiri adalah salah satu penyakit hati yang sering menyertai manusia. Penyakit ini tidak mengenal status sosial, profesi, atau latar belakang seseorang.
Dalam diri setiap manusia terdapat empat hal yang tidak dapat dipisahkan dari satu sama lain, yaitu Harapan, Keinginan, Kegelisahan, dan Penderitaan. Siapapun mereka, sekaya apapun mereka, dan semiskin apapun mereka, empati hal tersebut pasti ada dalam diri manusia.
Kelemahan manusia tidak hanya terbatas pada fisiknya, tetapi juga pada aspek mentalnya. Manusia memiliki kecenderungan untuk terjerumus dalam perbuatan dosa dan noda karena kondisi labil yang dimilikinya.
Wejangan leluhur kita terdahulu “Noto Ati atau Menata Hati” adalah kemampuan seseorang untuk menjaga kestabilan emosi, berlapang dada dan menerima orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya, merupakan konsep yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Seburuk-buruk tipe manusia adalah orang yang jika hatinya rakus, langsung mencuri. Jika sudah kenyang, berbuat dosa. Jika kurang puas, terus menggerogoti. Jika telah merasa tercukupi, bertindak tidak senonoh.