"Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia menundukkan hawa nafsunya untuk mengikuti ajaran yang aku bawa." (HR. Imam Al-Baihaqi)
Pada suatu hari, saat sedang dalam perjalanan pulang ke pondok, Mbah Dim mengalami kejadian yang menakutkan di depan makam Sunan Katong. Beliau dihadang oleh segerombolan jin yang menantangnya untuk duel.
Dalam hitungan hari, kita akan menyambut kedatangan tamu kita yang mulia bernama bulan Ramadhan akan segera tiba. Tamu terhormat yang datang dengan membawa segudang peluang dan kesempatan emas bagi kita, bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Salah satu kisah yang sangat menggugah hati dan memberikan pelajaran berharga bagi kita semua adalah kisah tentang siksa kubur dalam cerita video youtube Bu Ningsih Tinampi. Melalui seorang mediator, Bu Ningsih membagikan kisah mencoba memasukkan arwah seorang rentenir yang mengalami siksaan di alam kubur benar-benar membuat semua orang terpukau.
Dalam agama Islam, dosa dapat dibagi menjadi dua berdasarkan tempatnya, yaitu zahir (pada anggota tubuh) dan batin (tersimpan di dalam hati). Selain itu, dosa juga dapat dikategorikan berdasarkan sasarannya, yaitu dosa yang berkaitan dengan hak Allah dan dosa yang berhubungan dengan hak makhluk-Nya.
Kita semua harus berusaha menjauhi hal-hal yang tidak penting dan hal-hal yang tidak bermanfaat dari kesibukan urusan duniawi. Demikianlah nasihat Habib Umar yang jika benar-benar diperhatikan, maka hati akan menjadi bersih dan bersinar terang dipenuhi cahaya.
Dalam beragama, kesombongan seringkali menjadi masalah yang sering terjadi dalam ibadah. Banyak orang yang terjatuh dalam kesombongan, bukan hanya karena harta, kekuasaan, atau kecerdasan. Kesombongan ini muncul ketika seseorang menganggap remeh orang lain dan merasa lebih mulia dari mereka.
Terdapat penjelasan di dalam Kitab Ar-Ruh karya Syaikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, tentang apa yang terjadi kepada orang tua ketika kita berziarah ke makam mereka atau ketika ketika mendoakannya.
Masya Allah kana wa ma lam yasya’ lam yakun. Sungguh apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi, dan apa yang tak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi.
"Dikatakan, bahwa Malam Nishfu Sya’ban disebut Malam Pembebasan karena di dalamnya terdapat dua pembebasan. Pertama, pembebasan untuk orang-orang celaka dari siksa Allah yang Maha Penyayang. Kedua, pembebasan untuk para kekasih Allah dari kehinaan."