Puisi-puisi di atas seringkali dipahami pembaca awam dan tekstualis sebagai bentuk kerinduan Ibn Arabi kepada seorang perempuan; sebuah kerinduan birahi, seksual dan erotis (gharamîy) terhadap tubuh perempuan nan cantik-jelita, yang pernah ditemuinya selama di Makkah:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rasa haus terkadang tidak tertahankan. Selain kegiatan yang menguras cairan tubuh dan kondisi cuaca yang panas dengan kelembaban yang tinggi, faktor makanan yang Anda konsumsi saat makan sahur juga turut mempengaruhi rasa haus saat berpuasa.
Selain itu, kita juga harus mengawasi diri (mawas diri) dalam setiap perkara, sebab tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari Allah SWT
Tiba-tiba tangan yang lembut bagai sutera menyentuh pundakku. Aku menoleh. O, aduhai, seorang gadis jelita dari Romawi. Aku belum pernah melihat perempuan secantik ini. Dia begitu anggun. Suaranya terdengar begitu sedap. Tutur-katanya begitu lembut tetapi betapa padat,
Hingga pada suatu hari datanglah seorang pria mengenalkan dirinya bernama [Gus Miek]. Lantas pria itu berbicara kesana kemari tentang banyak hal, mulai dari masalah politik, ekonomi hingga menyentuh masalah agama, begitu lembut dan inteleknya pria itu berbicara,
Kitab “Turjumân al-Asywâq” (Tafsir Kerinduan), karya al-Syeikh al-Akbar (maha guru terbesar), Ibnu Arabi. Ia berisi kumpulan (kompilasi) puisi dengan komposisi notasi yang beragam. Para santri dapat menyanyikannya dengan langgam lagu (bahar) yang berbeda-beda: Thawîl,
Betapa besar dan banyak khasiat dan fadilah yang terkandung dalam Asma Allah Al-mu'minu Yaa mu'min
Hidup ini seperti piano. Berwarna putih dan hitam. Namun, ketika Tuhan memainkannya, semuanya terdengar merdu dan indah
, apabila dibacakan akan khalimat ini sebanyak 136 kali oleh orang yang merasa ketakutan akan sesuatu, maka ia akan merasa aman dari apa yang ditakutkannya, dan apabila dibaca oleh orang yang beriman, maka ia akan bertambah imannya
Sementara itu dalam hadist yang lain juga disebutkan dari Tsauban Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata