KH. Zainal Abidin Munawwir dikenal sebagai sosok Kyai zuhud yang gigih dalam menjalankan ajaran Islam. Walaupun beliau termasuk pada kalangan ulama dengan pemikiran moderat, namun beliau selalu enggan berkompromi dengan kepentingan diri sendiri.
Pernahkah kita sadari, bahwa di antara sekian banyak makhluk ciptaan Allah yang ada di jagat raya ini, kita adalah makhluk terbaik yang Allah hadirkan ke dunia ini.
Kawan, seringkali di saat kesusahan kita malah mengalami kerugian. Kata orang, ini ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Namun, yakinlah dengan kekuatan doa dan keikhlasan hati. Apa yang sudah direnggut oleh tangan-Nya tidaklah tersisa kecuali barokah.
Di alam ini manusia menyerupai anak kecil yang lemah. Namun dalam kelemahannya tersimpan kekuatan besar, dan dalam ketidakberdayaannya terdapat kemampuan yang menakjubkan.
Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi ra memberikan ijazah kepada Habib Umar bin Muhammad Maulakhela untuk membaca doa :”Ahmadurrasulullah Muhammadur Rasulullah”
Baik Guru Sekumpul maupun Gus Dur, keduanya adalah ulama berpengaruh dan masyhur diyakini sebagai bagian dari sekian waliyullah, kekasih Allah.
Selain berguru kepada para kekasih Allah SWT, Abah Guru Sekumpul juga bergaul dengan banyak tokoh yang merupakan sesama kekasih Allah. Di antara kisah menarik yang banyak dikenang terkait hal itu, adalah tentang hubungan Abah Guru Sekumpul dengan Habib Anis Al-Habsyi Solo.
Imam Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub, mengisahkan tentang seorang perempuan yang berada di Baitul Maqdis yang rajin beribadah dan selalu membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 12.000 kali setiap harinya selama bulan Rajab.
Mencintai dan membenci adalah hal yang lumrah dan wajar ada di dalam diri setiap orang. Semuanya berpotensi mengalami dua hal tersebut. Tetapi bagaimana kemudian mengelola kedua hal itu agar tetap seimbang, tidak boleh diabaikan.
Cerita ini pernah dikisahkan oleh As-Sayyid Al-Walid Habibana Hasan bin Ja’far As-Segaf dan beliau sendiri yang mengalaminya.