Jadi, menurut rumus fisika ini juga, tekanan berbanding lurus dengan gaya. Seharusnya, makin besar tekanan hidupmu makin kuat larimu kepada Allah. Kamu butuh energi besar untuk sabar, tawakal dan istiqamah.
Meniti "laku suluk" bukanlah meninggalkan tugas kehambaan yang lain seperti mencari nafkah untuk keluarga, mendidik dan mengasuh anak. Memahami makrifat bukan berarti menjadi pemalas dan anti syariat. Tapi, justru terpancar ketakwaannya kepada Allah secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia adalah makhluk wujud yang dulu tidak ada, dan sekarang ada. Dan perlu ditekankan dalam memahami hal itu bahwa penyebab suatu keadaan terjadi bukanlah karena manusia, melainkan sebab-sebab terjadinya suatu kejadian di muka bumi ialah karena Allah.
Segala hal yang mengantarkan kita pada sebab kebaikan tetap dijalani, tanpa menafikan doa yang menegaskan kita tetap bergantung kepada Allah SWT.
Pacul yang dianggap sebagian besar masyarakat sepele dan nylekethe, oleh Sang Guru Sejati di Tanah Jawi tadi lebih dimaknai sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan sendi-sendi kehidupan maupun peradaban bangsa.
Jika kita belajar layaknya seekor lebah yang menghasilkan madu, maka orang-orang di sekeliling kita juga akan mencicipi manisnya. Tapi, jika kita seperti lalat, maka kuman yang kita tebarkan juga akan mencelakakan orang lain.
Orang tidak akan menanyakan jumlah kitab yang Anda baca, tapi mereka akan menanyakan saripati buku yang melekat dalam jiwa dan akal Anda.
Salah satu sifat indah yang dinisbatkan pada Allah SWT adalah sifat "ar-rahman" dan “ar-rahim" yang keduanya berasal dari kata “rahmatun” yang mengandung makna menyayangi atau mengasihi. Dua sifat itu terdapat dalam kalimat basmalah yang biasanya kita gunakan kalimat itu untuk mengawali segala aktifitas positif kita.
Banyak kyai kita di Indonesia yang sebagian tindakan dan perkataannya dianggap kontroversial. Bahkan karena dianggap telah berlebihan, sejumlah kyai kita yang punya "laku kontroversial" itu sering mendapat cercaan dan hinaan.
Pasca terpilih sebagai Ketua Umum PBNU hasil Muktamar Situbondo, Gus Dur diundang oleh Kerajaan Arab Saudi, bersama lima orang pengurus. Termasuk di antaranya adalah KH. M. A. Sahal Mahfudz dan KH. Abdullah Syarwani.