Di daerah Tanjung Priok pada tahun 1996, ada 3 orang preman
“Alhôhumashlih ummata Muhammad, Allôhummarham ummata Muhammad, Allohuma farrij `an ummati Muhammad.”
Penerima pertama wirid al-Musabba`ât al-`Asyara dari Nabi Hidhir, berdasarkan hikayat dalam Quttul Qulûb dan Ihyâ’ adalah Imam Ibrahim at-Taimi,
Kita sangat berharap dengan urgensi zikir ini mampu memberi kedamaian dan kesejukan penduduk dunia ini menggapai keridhaan-Nya.
Dalam Kitab Quttul Qulûb itu, Ibnu `Athiyah, menyebutkan bahwa Nabi Hidhir memberikan hadiah kepada Imam Ibrahim at-Taimi, dan Kanjeng Nabi Muhammad mengabarkan
Judul kitabnya adalah Quttul Qulûb fî Mu`âmalatil Mahbûb wa Washfith Tharîq al-Mazîd ilâ Maqômit Tauhîd, dikarang oleh/yang disusun Imam Muhammad bin Ali bin Athiyah al-Haritsi atau Abu Tholib Al-Makki (Darul Kutub al-Ilmiyyah, 1997). Pada fasal ke-4 “fi Dzikri ma yustahabbu minadz dzikri wa qiro’atil ayyil mandub ilaiha ba’dat taslim min sholatish shubhi”
Kadang hanya melihatnya dan pergi. Kalian bahkan tidak sadar bahwa dia adalah seorang wali. Beliau mendatangi kalian dengan berbagai macam samaran.
K.H. M. Hanif Muslih, Lc., mursyid thariqah yang produktif menulis buku