INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Kisah sederhana tentang kebijaksanaan dan keyakinan seorang wanita miskin telah menjadi cahaya yang membawa pandangan baru bagi seorang ateis yang skeptis
Dikisahkan, ada orang tua yang menghabiskan sebanyak 30.000 dinar hanya untuk biaya menuntut ilmu anaknya. Jika 1 dinar setara 4 juta rupiah saja maka 30.000 dinar sama dengan 120 Miliar! Luar biasa, uang sebesar itu dialokasikan hanya untuk biaya pendidikan seorang anak.
Konon sejarah di balik penamaan “Alawi” merupakan bisyarah (kabar gembira) dari Al-Quthb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas, seorang habib agung dan wali besar dari Hadramaut yang pernah bermukim di Haramain.
Kisah sahabat yang dipuji oleh Allah SWT di atas menyiratkan makna penting tentang menghormati dan memuliakan tamu. Selain itu, juga mengandung keutamaan dalam memberi makan berbuka bagi orang lain.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa Al- Imam Malik bin Anas pernah menangis ketika berbuka puasa. Tangisan itu membuatnya tidak sanggup membendung cucuran air matanya yang mengalir membasahi janggutnya.
Seringkali kita terlalu sibuk mengejar dunia, tanpa memikirkan akhirat yang sebenarnya merupakan tujuan utama kita. Kita lupa bahwa akhirat adalah tempat yang kekal, sedangkan dunia hanyalah tempat sementara yang akan kita tinggalkan suatu hari nanti.
Syekh Ramadhan Al-Buthi memberikan nasihat yang sangat berharga bagi umat Islam. Salah satu nasehat beliau yang sangat berkesan adalah ketika beliau mengingatkan bahwa ibadah bukanlah segalanya.
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya jika kita sampai meninggal dunia tanpa sempat menunaikan shalat?
Rasa bangga terhadap diri sendiri adalah salah satu penyakit hati yang sering menyertai manusia. Penyakit ini tidak mengenal status sosial, profesi, atau latar belakang seseorang.